Saham Tesla meroket di atas US$700 per saham pada perdagangan Senin, (5/4). Pergerakan saham ini sempat menembus level tertinggi US$708, lantas kembali turun di bawah US$700.
Namun, saham Tesla telah meroket 5 persen sejak penutupan Kamis (31/3). Padahal, Tesla baru saja mengumumkan tidak akan membangun salah satu dari dua model termahal mereka.
Tesla memutuskan tidak akan membangun salah satu dari Model S atau SUV Model X. Namun, perusahaan belum menjelaskan alasannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, CEO Tesla Elon Musk sempat berjanji akan melanjutkan pengiriman versi baru Model S dan versi baru Model X pada Februari lalu.
Beberapa analis percaya penangguhan produksi Model S dan X disebabkan oleh kekurangan chip komputer yang telah merugikan pembuat mobil di seluruh dunia dan menyebabkan penutupan pabrik.
Titik tertinggi untuk saham Tesla membuat perusahaan keluar dari wilayah bearish. Pasalnya, Tesla telah turun lebih dari 20 persen dari rekor penutupan tertinggi US$883,09, sehari sebelum merilis hasil kuartal keempat yang berada di bawah perkiraan Wall Street.
Analis teknologi Wedbush Securities Dan Ives mengungkap fakta bahwa Tesla mampu membangun 180.338 model yang lebih murah, naik dari 179.757 mobil yang dibuat pada kuartal keempat adalah pencapaian yang luar biasa.
"Menurut pendapat kami, angka pengiriman kuartal pertama yang dirilis pada Jumat adalah pengubah paradigma dan menunjukkan bahwa permintaan terpendam secara global untuk Tesla Model 3 / Y mencapai tahap pertumbuhan," tulis Ives.
Ives optimistis yakin Tesla bisa melebihi 850 ribu pengiriman untuk tahun ini dengan target 900 ribu. Analis otomotif Morgan Stanley Adam Jonas mengatakan dia masih memperkirakan kekurangan chip menyebabkan Tesla melaporkan penurunan moderat dalam penjualan kuartal kedua.