BSI Dapat Jatah Salurkan FLPP Rp2 T Tahun Ini

CNN Indonesia
Selasa, 13 Apr 2021 12:23 WIB
BSI mendapatkan tugas menyalurkan FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebesar Rp2 triliun pada tahun ini.
BSI mendapatkan tugas menyalurkan FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebesar Rp2 triliun pada tahun ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mendapatkan tugas untuk menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp2 triliun tahun ini. Angka itu digunakan untuk membiayai 14.100 unit rumah.

FLPP merupakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). FLPP adalah salah satu bentuk KPR bersubsidi selain KPR Subsidi Selisih Marjin (KPR SSM) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

"Di 2021 ini, kami mengemban tugas untuk menyalurkan FLPP untuk 14.100 unit rumah atau senilai Rp2 triliun," ujar Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar dalam acara Akad Massal 1.500 Nasabah BSI KPR Sejahtera, Selasa (14/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan BSI akan fokus menggarap segmen konsumer, termasuk di dalamnya adalah FLPP. Sebelumnya, bank-bank syariah BUMN yang tergabung dalam merger BSI telah menyalurkan pembiayaan FLPP sejak 2012.

Total penyaluran FLPP oleh masing-masing bank, yakni PT BRI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah sebesar Rp4,48 triliun untuk membiayai 38.089 unit rumah selama periode 2012-2020.

Untuk mencapai target penyaluran FLPP tahun ini, BSI menyelenggarakan akad massal FLPP bagi 1.500 nasabah BSI. Akad massal dilakukan pada 83 kantor cabang BSI yang tersebar di 17 provinsi.

"Sebagai komitmen kami dalam pembiayaan di bidang konsumer khususnya FLPP, insya Allah pada pagi hari ini kami akan melakukan akad massal pembiayaan FLPP serentak di seluruh Indonesia," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin mengatakan secara total pemerintah mempersiapkan dana penyaluran FLPP sebesar Rp19,1 triliun tahun ini. Dana itu akan digunakan untuk membiayai 157.500 unit rumah.

"Dana tersebut terdiri dari APBN murni 2021 sebesar Rp16,1 triliun, kemudian dari sisi gulirannya sekitar Rp2,5 triliun, ditambah juga dari bank dan SMF kurang lebih Rp5 triliun," tuturnya.

Ia menuturkan program FLPP tahun ini membutuhkan langkah akselerasi. Pasalnya, target yang ditetapkan pemerintah meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

"Sehingga kami harap dari BSI segera melakukan pencairannya, karena tadi target 14.100 unit rumah pada 2021, kalau hari ini 1.500 artinya 10 persen dari target," katanya.

Ia menyampaikan lewat FLPP ini, maka angsuran masyarakat menjadi lebih ringan. Artinya, dengan bantuan pemerintah lewat FLPP, debitur hanya mengangsur rumahnya sekitar Rp1 juta sebulan untuk 15-20 tahun.

Perbandingannya, tanpa subsidi pemerintah angsurannya bisa mencapai Rp2,4 juta per bulan.

"Dengan intervensi dan bantuan pemerintah melalui program FLPP ini, hanya mengangsur setengah dari seharusnya. Jadi, pemerintah sudah siapkan untuk bantu bapak ibu sebulannya kurang lebih Rp1,2 juta," ucapnya.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER