
Uber Buka Peluang Jasa Antar Ganja

CEO Uber Dara Khosrowshahi mengisyaratkan membuka peluang bisnis antar ganja (cannabis) dalam layanan transportasinya. Dengan catatan, regulasi di Federal Amerika Serikat (AS) mengizinkan hal tersebut.
"Saat jalan untuk cannabis terbuka, saat Undang-undang Federal berlaku, jelas kami akan mempertimbangkannya," ujar Khosrowshahi seperti dikutip dari CNBC, Selasa (13/4).
Walaupun beberapa anggota parlemen telah menyampaikan keinginan mereka mengubah regulasi, namun marijuana masih berstatus ilegal di bawah UU Federal AS.
Untuk diketahui, pemerintah Federal memberikan izin kepada pemerintah daerah AS untuk melegalkan cannabis dalam beberapa tahun terakhir.
Sejauh ini, tercatat ada 16 negara, salah satunya Columbia, yang melegalkan ganja untuk konsumsi pribadi (recreational).
Pada 31 Maret lalu, New York menjadi negara bagian terbaru yang melegalkan penggunaan marijuana untuk kebutuhan recreational.
Regulasi yang ditandatangani Gubernur New York Andrew Cuomo ini juga memperbolehkan pengantaran produk marijuana.
Sejauh ini, jasa pengantaran mariyuana baru legal di California, Nevada, dan Oregon untuk mereka yang berusia 21 atau di atasnya.
Karena belum memungkinkan saat ini, Uber mengatakan pihaknya akan memfokuskan opsi pengiriman di kategori utama, seperti makanan dan alkohol.
"Kami melihat kesempatan itu di luar sana dan kami akan berfokus pada kesempatan yang ada di genggaman," jelasnya.