Grab Holdings Inc mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan terbuka di bursa saham AS, Nasdaq. Dalam hal ini, Grab bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp, yang sudah tercatat lebih dulu di Nasdaq.
Group CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan Grab akan tercatat dengan kode saham GRAB dalam beberapa bulan ke depan. Ia memprediksi gelaran ini menjadi penawaran ekuitas perdana terbesar sepanjang sejarah di bursa saham AS oleh perusahaan Asia Tenggara.
"Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat mewakili Asia Tenggara di pasar terbuka global. Langkah ini merupakan pencapaian dari perjalanan kami dalam memberikan akses kepada setiap orang untuk dapat menikmati kemajuan ekonomi digital," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Grab dan Traveloka Siap Melantai di Bursa AS |
Keputusan Grab untuk menjadi perusahaan publik didorong oleh kinerja keuangan yang solid pada 2020 lalu. Meskipun di tengah pandemi, Grab mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sekitar US$12,5 miliar pada 2020. Angka itu melebihi level capaian sebelum pandemi dan meningkat lebih dari dua kali lipat dari 2018.
Grab juga menjadi pemimpin kategori untuk layanan-layanan utamanya di Asia Tenggara. Tercatat, Grab memiliki sekitar 72 persen total GMV untuk ride-hailing di pasar Asia Tenggara, 50 persen total GMV untuk layanan pesan-antar makanan, dan 23 persen Total Payments Volume (TPV) untuk layanan pembayaran dengan dompet digital pada 2020.
Bentuk Usaha Baru
Berdasarkan rencana transaksi yang diajukan, Altimeter Growth dan Grab bersama-sama akan dimiliki penuh oleh perusahaan induk baru ini. Gabungan perusahaan ini diprediksi akan memiliki valuasi ekuitas berdasarkan pro-forma sekitar US$39,6 miliar setara Rp554,4 triliun (mengacu kurs Rp14 ribu per dolar AS).
Selain itu, IPO ini diperkirakan diprediksi akan mendatangkan investasi dalam bentuk dana tunai baru ke Grab sampai dengan total US$4,5 miliar.
Pada saat penutupan transaksi, gabungan perusahaan ini diproyeksi akan menerima aliran dana tunai sebesar US$4,5 miliar, dari investasi baru. Dana tunai tersebut sudah termasuk dana dari para investor yang berkomitmen dalam Private Investment in Public Equity (PIPE) yang dipimpin oleh Altimeter Capital Management, LP sebesar lebih dari US$4,0 miliar.
Altimeter sendiri memasukkan dana tunai sebesar US$750 juta dalam PIPE tersebut.
Investor-investor yang masuk dalam PIPE meliputi dana investasi yang dikelola oleh BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), dan T.Rowe Price Associates, Inc..
Selanjutnya, Fidelity International, Fidelity Management and Research LLC, Janus Henderson Investors, Mubadala, Nuveen, Permodalan Nasional Berhad, dan Temasek.
Sedangkan, investor terkemuka dari Indonesia antara lain Djarum, Keluarga Sariaatmadja, dan Sinar Mas juga berpartisipasi dalam penawaran PIPE ini.
Sebagai komitmen jangka panjang Altimeter terhadap Grab, Altimeter berkomitmen untuk memegang saham yang dimiliki oleh sponsornya selama tiga tahun. Sebesar 10 persen dari saham tersebut akan dimanfaatkan untuk Dana GrabForGood untuk mendukung berbagai program sosial dan lingkungan.
Dana GrabForGood telah diumumkan minggu lalu dengan nilai dana awal mencapai US$275 juta. Termasuk di dalamnya, sumbangan pribadi dari Anthony Tan, bersama dengan co-founder Hooi Ling Tan dan President Ming Maa dengan total mencapai US$25 juta dalam bentuk saham Grab
"Altimeter bersama dengan para investor dan lembaga pengelola investasi ternama lainnya akan bersama kami dalam jangka panjang. Hal ini menjadi bukti dari kepercayaan komunitas investasi global terhadap value proposition strategi Grab dan potensi pertumbuhan Asia Tenggara yang menjanjikan," tutur Anthony Tan.
Rencana transaksi-transaksi tersebut telah disetujui oleh jajaran direksi baik dari Grab maupun Altimeter Growth. Harapannya, transaksi IPO itu bisa terlaksana dalam beberapa bulan ke depan, sembari menunggu persetujuan para pemegang saham, dan persyaratan kesepakatan umum lainnya.
(ulf/agt)