Luhut: RI Percepat Target Nol Emisi Karbon Sebelum 2060

CNN Indonesia
Kamis, 22 Apr 2021 13:57 WIB
Menko Luhut mengungkapkan Indonesia juga aakn meninggalkan energi fosil dan masuk ke energi baru terbarukan untuk menghindari pemanasan bumi.
Menko Luhut mengungkapkan Indonesia juga aakn meninggalkan energi fosil dan masuk ke energi baru terbarukan untuk menghindari pemanasan bumi. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan mempercepat target nol emisi karbon (net zero emission) sebelum 2060. Sebelumnya, pemerintah menargetkan hal itu baru terwujud pada 2060.

"Indonesia tentu tidak terlalu lama akan juga meninggalkan energi fosil dan masuk ke energi baru terbarukan (EBT) untuk menghindari pemanasan bumi. Target ini harus didorong, sehingga bisa lebih cepat dari yang disebutkan 2060," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual Grab Langkah Hijau, Kamis (22/4).

Ia menyatakan pemerintah menargetkan produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) mencapai 2 juta unit pada 2025 mendatang. Hal ini untuk mendukung transisi dari energi fosil menjadi EBT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, ia berharap swasta bisa mendukung target pemerintah dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik. Luhut pun meminta Grab, sebagai salah satu pihak swasta menjadi bagian dari visi pemerintah.

"Grab adalah operator terbesar KBLBB di Indonesia dengan armada transportasi roda dua berjumlah lebih dari 7.500 unit," terang Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang sudah terbangun hingga April 2021 sebanyak 122 unit. SPKLU ini tersebar di 83 lokasi.

"Seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), perkantoran, perhotelan, area parkir di sepanjang jalur tol," ucap Arifin.

Menurutnya, pemerintah menargetkan membangun 3.860 SPKLU hingga 2025 mendatang. Sementara, jumlah kendaraan bermotor listrik ditargetkan sebanyak 39.627 unit.

"Lalu, stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) sendiri ditargetkan terbangun 17 ribu unit pada 2025," jelas Arifin.

Ia menambahkan bahwa tarif pengisian listrik di SPKLU di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Arifin menyebut tarifnya sebesar Rp1.644 per kWh sampai Rp2.466 per kWh.

"Hanya China yang lebih rendah dari Indonesia, jika dibandingkan dengan konvensional, KBLBB lebih hemat empat kali," tutup Arifin.

[Gambas:Video CNN]



(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER