
Kenaikan Harga Daging Ayam Ras Buat Inflasi April 0,13 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,13 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada April 2021. Inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) tercatat sebesar 1,42 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto mengatakan inflasi utamanya disumbang oleh daging ayam ras dengan andil 0,06 persen. Lalu, minyak goreng, emas, anggur, pepaya, rokok kretek, ayam segar, ayam hidup memiliki andil 0,01 persen.
"Inflasi 0,13 persen yang sumbang ada komoditas daging ayam ras andil 0,06 persen, lalu minyak goreng, emas, anggur, rokok, ayam hidup itu punya andil 0,01 persen," kata Sutianto dalam konferensi pers, Senin (3/5).
Lihat juga:Ekonomi AS Tumbuh 6,4 Persen Kuartal I 2021 |
Setianto menyatakan harga daging ayam ras naik karena permintaannya cukup tinggi jelang Lebaran 2021. Selain itu, harga pakan yang meningkat juga mempengaruhi harga ayam daging ras.
"Daging ayam ras melonjak terkait dengan kenaikan pakan yaitu harga jagung. Kemudian permintaan jelang Hari Raya dan selama Ramadan juga sebabkan harga naik," terang Setianto.
Ia menyatakan kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil terbesar dalam inflasi April 2021, yakni 0,05 persen. Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki menyumbang inflasi 0,01 persen.
Kelompok lain, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil inflasi 0,01 persen
Kemudian, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga memberikan andil inflasi 0,02 persen. Sementara, kelompok kesehatan, transportasi, pendidikan, dan penyediaan makanan, minuman, atau restoran tidak memberikan andil inflasi.
Berdasarkan bentuknya, komponen bergejolak (volatile foods) inflasi 0,15 persen dengan andil 0,02 persen. Sementara, komponen volatile foods, terdiri dari komponen energi dengan deflasi 0,12 persen dan andil 0,01 persen serta komponen bahan makanan inflasi 0,17 persen dan andil 0,03 persen.
Lalu, inflasi inti sebesar 0,14 persen. Sementara komponen harga diatur pemerintah (administered price) tercatat inflasi 0,11 persen dengan andil 0,02 persen. Berdasarkan wilayah, inflasi terjadi di kota dari 72 kota IHK. Sementara 18 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 1,31 persen dan terendah di Yogyakarta sebesar 0,01 persen. Lalu, deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,26 persen dan terendah di Tanjungpandan sebesar 0,02 persen.