Lembaga riset Continuum mengungkapkan 90 persen masyarakat pengguna media sosial berencana menggunakan dana tunjangan hari raya (THR) untuk berbelanja.
Rencana ini muncul dari hasil riset Continuum bertajuk Analisis Perilaku Konsumen Menggunakan Pendekatan Big Data yang dipublikasikan pada hari ini, Senin (3/5). Riset berasal dari pengamatan 1.204.102 pembicaraan di 934.671 akun media sosial pada 1-25 April 2021.
"Untuk apa penggunaan THR? Ini 90 persennya untuk dibelanjakan maupun membeli barang, baik online maupun offline," kata Analis Data Continuum Muhammad Azzam saat publikasi virtual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari data pengguna media sosial yang terkumpul, sebanyak 44,7 persen mengaku sudah mengantongi THR. Dana itu tinggal dibelanjakan sampai hari H lebaran.
Sedangkan 31,3 persen lainnya mengaku belum mendapat pencairan THR. Lalu, sekitar 16,6 persen mengaku sudah pasti tidak dapat THR pada tahun ini. Sisanya, sekitar 7,4 persen mengaku dapat THR, tapi pembayarannya dicicil.
Dari data ini, Azzam mengatakan pemberian THR seharusnya bisa meningkatkan laju konsumsi masyarakat yang merupakan pengguna media sosial. Apalagi, tren belanja online meningkat sekitar tiga kali lipat selama Ramadan.
"THR dan tren belanja yang terus meningkat seharusnya meningkatkan konsumsi masyarakat di akhir bulan Ramadan," ujarnya.
Sementara bagi masyarakat yang belum mendapat THR, Azzam menilai pemerintah perlu menggalakkan lagi Posko THR agar berbagai aduan bisa masuk dan ditindaklanjuti.
"Peran Posko THR Kemenaker untuk pengaduan pelaksanaan pembayaran THR diperlukan," pungkasnya.