PGN Bukukan Laba Rp870 Miliar Kuartal I 2021
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan pendapatan sebesar US$733,15 juta sepanjang kuartal I 2021. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatat laba operasi sebesar US$95,90 juta dan EBITDA sebesar US$191,24 juta.
"PGN berhasil meraih peningkatan laba didistribusikan ke induk menjadi US$61,5 juta atau Rp870 miliar (kurs Rp14.147 per dolar AS) pada kuartal I 2021. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada kuartal I 2020 sebesar US$47,7 juta," ungkap Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban dalam keterangan resmi, Selasa (4/5)
Pencapaian rata-rata penjualan gas bumi PGN Group hingga Maret 2021 juga meningkat 7,86 persen menjadi sebesar 916 BBTUD. Rinciannya, penjualan gas di PGN sebesar 835 BBTUD dan PT Pertagas sebesar 81 BBTUD.
Arie mengatakan peningkatan penjualan didorong oleh pertumbuhan konsumsi gas bumi karena operasional pelanggan mulai rebound di sektor pembangkit listrik dan industri retail. Saat ini, PGN telah melayani lebih dari 495 ribu pelanggan di sektor rumah tangga, UMKM, industri, dan pembangkit listrik.
Posisi keuangan konsolidasi PGN per 31 Maret 2021 tercatat total aset sebesar US$7,52 miliar, total liabilitas US$4,50 miliar, dan total ekuitas US$3,02 miliar serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 1,8 kali.
"Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih baik," imbuhnya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar tak memungkiri PGN masih menghadapi ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi covid-19.
Namun, melihat prospek demand gas bumi yang masih menjanjikan ke depan, dimana diperkirakan akan ada peningkatan permintaan sampai sekitar 550 juta ton per tahun pada tahun 2030, PGN akan berupaya untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG termasuk LNG Retail.
"PGN memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga kehandalan pasokan gas untuk konsumen," pungkasnya.