Ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di di TBBM dan SPBE wilayah MOR 2 Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung dipastikan aman jelang Idul Fitri 1442 H.
Hal itu disampaikan oleh Pjs GM Pertamina MOR 2 Sumbagsel Pande Made Andi Suryawan saat menerima kunjungan tim BPH Migas, belum lama ini. Pande menjelaskan, mayoritas minyak datang dari Plaju, dengan back up dari Depo Batam.
Menurut Pande, Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2021 telah menerapkan sejumlah langkah antisipasi, seperti optimalisasi tangki, diikuti koordinasi dan komunikasi antardirektorat Pertamina, peningkatan setoran bagi penyalur, serta pemberian kredit dengan top 3 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, juga diadakan koordinasi dengan pihak bank persepsi agar tetap beroperasi selama libur Lebaran, koordinasi dengan pihak eksternal terkait, melakukan imbauan dan sosialisasi lewat beragam kanal di internet, sampai mempersiapan layanan khusus di titik yang belum terjangkau layanan BBM dan LPG berupa mobil dispenser unit, BBM kemasan, sampai motor pengantarnya.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa atau Ifan mengungkapkan, dengan pertumbuhan Pertashop di MOR 2 Sumbagsel cukup tinggi perlu adanya persiapan produksi peralatan, baik di Pindad maupun di lokasi lain. Dengan begitu, target 10 ribu Pertashop di seluruh Indonesia dapat diupayakan terwujud.
Ia juga meminta pengembangan model Pertamina Delivery Service (PDS) agar tak hanya dilakukan di Lampung, namun berimbang ke berbagai daerah. PDS yang akan memudahkan masyarakat disebut Ifan memiliki prospek sangat menjanjikan. Untuk itu, diperlukan penyebaran yang merata.
"Palembang itu kota besar, mestinya PDS juga dikembangkan di situ, juga daerah lain," ujar Ifan.
Lebih lanjut, di akhir kunjungan Ifan mengingatkan agar Satgas RAFI terus mengawal ketersediaan BBM dan tidak mengganggu pasokan bagi masyarakat.
Untuk diketahui, MOR 2 Sumbagsel memiliki sejumlah fasilitas, seperti 2 Integrated Terminal di Lampung TBBM Panjang Lampung dan Palembang Sumsel; 6 Fuel Terminal di Lubuk Linggau, Lahat, Baturaja di Sumsel, Jambi, Bengkulu, Babel ditambah 1 Fuel Terminal (S) di Tanjung Pandan; 4 Aviation Terminal di Palembang, Sultan Thaha-Jambi, Deputi Amk-Bangka, Fatmawati-Bengkulu; 2 Annex DPPU di Raden Intan, Lampung dan Hannan Syarifuddin, Belitung; serta mobil tanki BBM 376 unit dengan kapasitas angkut total 6279 KL, total skid tank (SPBE dan petrol) 164 skid tank dengan total kapasitas daya angkut 2621 metrik ton, total bridger avtur 27 unit, dan total daya angkut 448 KL.
(rea/rea)