Asurasi Jiwa Sebagai Perlindungan Diri yang Paling Dini
BRI Life sebagai anak perusahaan BRI Group berupaya mendorong generasi muda untuk mempersiapkan masa depan, salah satunya dengan membangun kesadaran akan penggunaan produk asuransi kesehatan.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menjelaskan, kebutuhan generasi milenial saat ini telah mengubah strategi perseroan terkait pelayanan nasabah. Para milenial disebut menyadarkan bahwa transformasi digital dan pelayanan cepat menjadi kunci untuk memenangkan persaingan di industri asuransi nasional.
"Nah ini yang kita coba terus dikembangkan supaya teman-teman dimudahkan. Memang unsur akurasi dari klaim itu kita sangat berharap ketika teman-teman mau mengklaim, sudah disertai dengan dokumen-dokumen pendukung sehingga pelayanan pun bisa cepat," kata Iwan dalam rilis tertulis, Senin (17/5).
Kini, BRI Life memperluas kerja sama dengan berbagai layanan penyedia jasa kesehatan dan rumah sakit. Kerja sama itu membuat integrasi data nasabah BRI Life dan pasien di rumah sakit bisa dilakukan lebih cepat, sehingga proses klaim asuransi pun lebih mudah.
Iwan memaparkan, asuransi kesehatan dan penyakit kritis telah menjadi kebutuhan sebagai penjamin masa depan, terlebih jika sewaktu-waktu masyarakat membutuhkan pengobatan berbiaya mahal. Urgensi itu membuat BRI Life giat mendorong agar generasi muda membiasakan diri menyisihkan pendapatan demi tabungan kesehatan.
BRI Life memiliki solusi untuk hal itu, yakni produk dengan premi terjangkau dan proteksi maksimal. Misalnya, produk Lentera di mana pemegang polis cukup membayar selama 5 tahun, dengan jangka waktu pertanggungan untuk perlindungan penyakit kritis hingga 8 tahun.
"Jadi teman-teman milenial bisa mencoba menyisihkan pendapatannya untuk membayar premi setiap bulan. Preminya sangat bervariasi dan sangat murah, mulai dari sekitar Rp150 ribu sampai sekitar Rp450 ribu per bulan," tutur Iwan.
Selain itu, BRI Life juga menjamin bahwa setiap produk memberi kepastian pengembalian premi sebesar 110 persen di akhir masa tanggungan, bila dalam periode tersebut nasabah terkait tidak pernah menggunakan fasilitas asuransi.
Iwan mengatakan, di masa pandemi kebutuhan asuransi makin meningkat, terlebih dengan premi yang terjangkau.
"Di kami sendiri, sampai akhir triwulan pertama dari sisi jumlah peserta meningkat dengan baik. Jadi memang yang perlu dilakukan oleh teman-teman milenial ini adalah dengan mulai mempersiapkan masa depan, khususnya dengan cara mulai disiplin untuk menabung, terutama menabung untuk proteksi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Hingga akhir Desember 2020, BRI Life melayani lebih dari 9,2 juta nasabah melalui beragam program asuransi unggulan yang bermanfaat dan menguntungkan. Beberapa produk asuransi BRI Life untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, yaitu AJK, Individu, Korporasi, Syariah, Bancassurance, dan Mikro.
(rea)