Rupiah Tertekan ke Rp14.290 Jelang Rilis Suku Bunga Acuan AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.290 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (19/5) sore. Posisi tersebut melemah 0,12 persen dibandingkan perdagangan Selasa (18/5) sore di level Rp14.272 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.313 per dolar AS, atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.300 per dolar AS.
Sore ini, mata uang di kawasan Asia kompak melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,18 persen, dolar Taiwan melemah 0,09 persen, peso Filipina melemah 0,15 persen, dan yuan China melemah 0,19 persen.
Kemudian, ringgit Malaysia melemah 0,21 persen, bath Thailand melemah 0,12 persen, rupee India melemah 0,17 persen, dan yen Jepang melemah 0,18 persen. Hanya won Korea Selatan yang terpantau menguat 0,43 persen.
Sedangkan mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,08 persen dan dolar Australia menguat 0,47 persen. Sebaliknya franc Swiss melemah 0,18 persen dan dolar Kanada yang melemah 0,27 persen.
Analis Valbury Asia Future Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dan mata uang Asia lainnya terjadi lantaran investor masih mencermati kebijakan yang bakal diambil The Fed terkait suku bunganya.
Untuk perdagangan besok, rupiah bakal bergerak di rentang Rp14.150-14.330 per dolar AS. "Pasar mengantisipasi fed yang diharapkan akan kembali menekankan suku bunga rendah untuk jangka panjang," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Ia sendiri meyakini kebijakan suku bunga rendah masih akan dipertahankan The Fed dalam waktu cukup lama. "Iya. Tidak akan dinaikkan dalam jangka waktu dekat," pungkasnya.