Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp93,5 triliun. Dana KUR tersebut disalurkan sejak Januari 2021 sampai dengan 17 Mei 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi KUR tersebut diberikan kepada 2,58 juta debitur.
"KUR realisasinya sampai dengan Mei tahun ini sebesar Rp93,5 triliun, sehingga ini menjadi salah satu sektor yang masih terus bergerak," ujarnya dalam acara Halal bi Halal virtual pada Rabu (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka penyaluran tersebut setara dengan 36,95 persen dari target distribusi KUR 2021 sebesar Rp253 triliun. Tahun ini, kinerja penyaluran KUR menunjukkan tren peningkatan secara bulanan.
Rinciannya, realisasi penyaluran KUR pada Januari sebesar Rp17,09 triliun. Kemudian, angkanya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp39,16 triliun di Februari. Lalu, bertambah lagi menjadi Rp64,64 triliun pada Maret dan Rp87,26 triliun pada April lalu.
Berdasarkan jenisnya, mayoritas distribusi KUR diberikan pada KUR mikro senilai Rp57,97 triliun kepada 1,91 juta debitur. Angka itu mewakili 62 persen dari total penyaluran KUR.
Selanjutnya, penyaluran KUR kecil sebesar Rp31,05 triliun kepada 158.162 debitur, atau setara 33,21 persen dari total KUR. Kemudian, penyaluran KUR super mikro senilai Rp4,44 triliun kepada 507.458 debitur, atau 4,75 persen.
Terakhir, pemerintah menyalurkan KUR TKI sebesar Rp25,88 miliar, kepada 1.777 debitur, atau 0,03 persen total KUR.
Airlangga menuturkan pemerintah akan terus mendorong realisasi KUR tersebut. Baru-baru ini, pemerintah menaikkan plafon KUR tanpa jaminan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Selain itu, pemerintah sepakat untuk memperpanjang subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari periode Juli 2021 sampai dengan Desember 2021.
"Pemerintah memberikan subsidi sebesar 3 persen sampai dengan akhir tahun dan memberikan regulasi baru dimana diberikan untuk KUR tanpa agunan (plafon) sampai dengan Rp100 juta," ujarnya.