Ekspor RI ke Negara Tetangga Masih Naik di Tengah Lockdown
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia ke sejumlah negara masih tumbuh di tengah penguncian wilayah (lockdown) dan pembatasan akibat pandemi covid-19. Sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand diketahui melakukan lockdown akibat lonjakan kasus covid-19 di negaranya.
"Nilai ekspor ke Singapura, Malaysia, dan Taiwan selama April ini secara month to month (mtm) atau bulanan masih mengalami kenaikan," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat rilis data neraca perdagangan periode April 2021, Kamis (20/3).
Data BPS menunjukkan ekspor ke Malaysia naik jadi US$910 pada April 2021. Serupa, ekspor ke Singapura naik jadi US$740 juta, Thailand US$520 juta, dan Taiwan US$480 juta.
Lihat juga:Gaji Ke-13 PNS Paling Cepat Cair 1 Juni 2021 |
Keempat negara tersebut masuk dalam 10 negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Porsi ekspor ke Malaysia paling besar yakni 5,21 persen. Selanjutnya, Singapura 4,24 persen, Thailand 2,97 persen, dan Taiwan 2,73 persen.
"Tapi kalau kita lihat kumulatif Januari-April 2021 hanya ekspor ke Singapura yang mengalami penurunan yaitu sebesar 26,23 persen," ujarnya.
Tak hanya ekspor, keempat negara tetangga tersebut juga menyumbang impor kepada Indonesia.
Detailnya, impor dari Singapura sebesar US$820 juta atau 5,78 persen dari total impor Indonesia pada April 2021. Kemudian, Thailand US$770 juta setara 5,39 persen, Malaysia US$530 juta atau 3,74 persen, dan Taiwan US$390 juta atau 2,71 persen.
Ekspor tertinggi sejak Agustus 2011
Sementara itu, BPS melaporkan bahwa ekspor mencapai US$18,48 miliar pada April 2021, naik 0,69 persen secara bulanan dibandingkan US$18,35 miliar pada Maret 2021. Secara tahunan, nilainya naik 51,94 persen dari April 2020 sebesar US$12,19 miliar.
"Nilai ekspor secara bulanan pada April 2021 ini adalah tertinggi sejak Agustus 2011. Pada Agustus 2011, nilai ekspornya sebesar US$18,64 miliar," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan ekspor tersebut ditopang oleh kenaikan harga komoditas global yang juga merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia. Misalnya, minyak kelapa sawit (CPO), tembaga, alumunium, dan emas.
Tercatat, harga CPO global naik 4,2 persen secara bulanan (mtm) dan 76,5 persen secara tahunan (yoy). Lalu, komoditas tembaga naik 3,74 (mtm) dan 84,4 yoy. Sedangkan emas meningkat 2,43 persen (mtm) dan 4,6 persen (yoy).
"Angka ekspor ini jauh lebih tinggi dari April 2020 dan posisi april 2019. Ini menunjukkan performa ekspor April tahun ini sangat impresif, bagus sekali, karena ada kenaikan berbagai harga komoditas," ujarnya.
Secara total, ekspor Indonesia pada Januari-April 2021 mencapai US$67,38 miliar atau naik 24,96 persen dari US$53,95 miliar pada Januari-April 2020. Kinerja ekspor ditopang oleh minyak dan gas (migas) mencapai US$960 juta atau naik 5,34 persen pada bulan sebelumnya. Sementara ekspor nonmigas sebesar US$17,52 miliar atau naik 0,44 persen.