Alasan Sri Mulyani Pede Ekonomi Terbang ke 8 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap alasan kenapa ia bisa percaya diri ekonomi Indonesia bisa terbang ke kisaran 7,1 persen sampai 8,3 persen pada kuartal II 2021. Alasan utama adalah perbaikan secara teknikal.
"Kami (memperkirakan) tumbuh di kuartal II 2021 sangat tinggi, tapi based-nya sangat rendah (pada kuartal II 2020)," ujar Ani, sapaan akrabnya, saat rapat bersama Komisi XI DPR di Gedung DPR/MPR, Senin (24/5).
Pada kuartal II 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi sampai minus 5,32 persen. Sementara saat ini, menurutnya, pemulihan ekonomi sudah mulai terjadi.
Hal ini tercermin dari sejumlah indikator ekonomi yang membaik, misalnya mobilitas masyarakat meningkat, penjualan ritel naik, konsumsi listrik tumbuh, dan lainnya. Berbagai kondisi ini membuatnya yakin ekonomi kuartal II akan tumbuh lebih tinggi dari sebelumnya.
"Ini yang kami harapkan rebound, meski kalau dikatakan recovery sebetulnya belum. Ya rebound benar juga karena teknikal pada April kan landasannya tahun lalu menurun tajam, sehingga technical rebound terjadi, tapi kalau dari porsi reboundnya bisa ratusan persen, itu ada recovery juga," jelasnya.
Sebelumnya, Ani mengatakan proyeksi pertumbuhan ini berasal dari perkiraan pertumbuhan untuk masing-masing indikator. Konsumsi rumah tangga yang biasanya berkontribusi besar terhadap pertumbuhan, diperkirakan melaju di kisaran 6 persen sampai 6,8 persen.
Lalu konsumsi pemerintah 8,1 persen hingga 9,7 persen dan investasi 9,4 persen sampai 11,1 persen. Kemudian, ekspor diramal mencapai 14,9 persen sampai 19,7 persen dan impor 13 persen hingga 19,7 persen.