Meraba Jumlah Kekuatan Buruh yang Akan Boikot Indomaret
Buruh akan mulai melakukan aksi boikot jajan produk di Indomaret mulai Kamis (27/5) pukul 10 pagi ini.
Itu dilakukan dalam rangka memprotes langkah hukum yang dilakukan oleh PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group), pengelola ritel Indomaret mempidanakan seorang karyawannya bernama Anwar Bessy atas tuduhan melakukan perusakan fasilitas perusahaan saat menuntut pembayaran THR 2020 lalu.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz mengungkapkan aksi boikot produk Indomaret baru akan akan diikuti oleh 50 buruh dari FSPMI.
"Pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB di kantor pusat Indomarco, ada orasi dan awalan aksi untuk di seluruh daerah kemudian. Karena mengikuti protokol kesehatan, buruh yang terlibat maksimal 50 orang dari FSPMI semua," ujar Riden kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/5).
Meski hanya diikuti 50, ia mengatakan aksi itu baru permulaan. Kalau upaya yang dilakukan tak membuahkan hasil, buruh akan melanjutkan aksinya.
"Kalau nanti ada proses negosiasi misalnya, tentu akan kami lihat negonya ini hanya mengulur waktu atau ingin menyelesaikan masalah, nanti akan saya baca. Kalau ini win-win, nanti saya akan umumkan misal manajemen beritikad baik, tapi kalau tidak, ya tetap diteruskan boikotnya hari ini," jelasnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut buruh yang akan terlibat kemungkinan cukup besar.
Pada FSPMI misalnya, ada 250 anggota di seluruh Indonesia. Sementara KSPI ada 2,2 juta anggota.
Said memastikan jika boikot dilakukan, itu bisa memberikan dampak merugikan pada Indomaret.
Sementara itu PT Indomarco Prismatama, pengelola ritel Indomaret, tak risau ancaman boikot dari buruh membuat konsumen beralih ke pesaing.
"Kami tetap berpikir positif," ujar Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/5).
(uli/agt)