PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan dapat meluncurkan vaksin covid-19 hasil kerja patungan (joint venture) dengan Genexine, perusahaan obat biologi asal Korea Selatan, pada akhir tahun ini.
Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius menyebut pihaknya akan melakukan uji klinis fase dua dan tiga pada paruh kedua tahun ini. Jika berjalan sesuai rencana, perusahaan bakal mengajukan penggunaan darurat (emergency use approval) dari BPOM pada kuartal IV 2021.
Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan berapa efikasi atau kemanjuran vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami rencanakan uji klinis bisa dilakukan di semester kedua tahun ini, sehingga di ujung kuartal IV 2021 kalau semua lancar kami harapkan persetujuan pemanfaatan secara darurat bisa didapatkan," bebernya pada konferensi pers usai RUPST, Kamis (27/5).
Ia menyebut pihaknya belum bisa memastikan bila vaksin racikan Kalbe Farma akan digunakan untuk skema gotong royong atau vaksin gratis pemerintah. Hal itu, lanjutnya, akan melalui persetujuan dan arahan Kementerian Kesehatan.
Untuk pendanaannya, ia menyebut perusahaan membutuhkan pembiayaan sekitar Rp100 miliar hingga Rp150 miliar untuk subjek uji klinis. Dia memastikan biaya itu sudah dicadangkan oleh perusahaan pada tahun ini.
Pada kesempatan sama, ia juga mengumumkan bahwa KLBF bakal memberikan dividen sebesar Rp28 per saham atau total Rp1,3 triliun berkat kinerja perusahaan yang kinclong.
Bahkan, Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin menyebut pihaknya akan merevisi target pertumbuhan tahun ini dari 5 persen-6 persen, menjadi 9 persen-10 persen.
"Perkiraan sementara, pertumbuhan usaha kami mungkin bisa 7 persen- 9 persen, mungkin bisa sampai 10 persen," katanya.
Selain menyepakati pembagian dividen, RUPST juga menyetujui perombakan dewan direksi dan komisaris perseroan. Perusahaan mengangkat Mulialie dan Jos Iwan Atmadjaja sebagai direktur menggantikan Bujung Nugroho dan Djonny Hartono Tjahyadi.
Dengan demikian, susunan dewan komisaris dan direksi Kalbe Farma menjadi :
Presiden Komisaris : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Komisaris : Santoso Oen
Komisaris: Ferdinand Aryanto
Komisaris: Ronny Hadiana
Komisaris Independen: Lucky Surjadi Slamet
Komisaris Independen: Lilis Halim
Komisaris Independen: Adi Harsono
Presiden Direktur: Vidjongtius
Direktur: Bernadus Karmin Winata
Direktur: Sie Djohan
Direktur: Mulialie
Direktur: Jos Iwan Atmadjaja