Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menugasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab terbakarnya KM Karya Indah rute Ternate-Sanana di perairan Pulau Limafatola, Sanana, Maluku Utara.
"Kami sudah tugaskan KNKT untuk teliti penyebab (terbakarnya) kapal yang di Ternate," ucap Budi Karya saat rapat bersama Komisi V DPR, Rabu (2/6).
Bersamaan dengan dilakukannya investigasi tersebut, Budi menyatakan belum ada fakta-fakta baru yang bisa dipaparkan ke publik. Kendati begitu, ia memastikan bakal tetap mengutamakan faktor keamanan bila ada pelanggaran yang terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentang safety akan kami tingkatkan karena sangat dilematis, tapi mandat safety itu mutlak," imbuhnya.
Di sisi lain, Budi Karya mengatakan kementeriannya mengeluarkan rekomendasi agar pengelola kapal lebih memantau kondisi kapal mereka. Termasuk dari sisi okupansi atau keterisian.
Menurutnya, bila okupansi kapal di sebuah pelabuhan atau rute menurun, maka bisa dilakukan pengalihan operasi ke pelabuhan atau daerah lain. Hal ini akan membuat kapal juga terkelola dengan baik karena tetap digunakan secara rutin.
"Kami beri rekomendasi, seperti di Merak kemarin, itu banyak dan tidak semua kapal bisa beroperasi, paling tiga kali seminggu, jadi kami arahkan ke tempat lain, misal ke Batam, Selayar, dan lainnya, sehingga okupansi mereka naik. Tentu kami selalu diskusi dan cari jalan keluarnya," ungkapnya.
Sebelumnya, KM Karya Indah terbakar di perairan Sanana. Dalam manifes kapal tercatat ada 181 orang penumpang dan 14 anak buah kapal (ABK).