Penantian Data Ekonomi AS Tekan Rupiah ke Rp14.285
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.285 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (3/6) sore. Posisi tersebut terkoreksi 0,04 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp14.280 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.297 per dolar AS. Angkanya melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya, yakni Rp14.276 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,11 persen, dolar Taiwan menguat 0,56 persen, won Korea Selatan menguat 0,04 persen, dan peso Filipina melemah 0,01 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Dolar Australia melemah 0,28 persen, dolar Kanada melemah 0,22 persen, franc Swiss melemah 0,2 persen, sedangkan poundsterling Inggris menguat 0,08 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya karena investor merespons data Indeks Manajer Pembelian (PMI) layanan Caixin China yang sebesar 55,1 pada Mei 2021. Angka itu menunjukkan ekspansi karena di atas 50.
"Angka tersebut mengikuti Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur Caixin yang dirilis pada Selasa, naik menjadi 52 pada Mei, level tertinggi sejak Desember 2020," kata Ibrahim dalam risetnya.
Saat ini, investor sedang menunggu sejumlah data ekonomi AS. Nantinya, pelaku pasar akan menggunakan data ekonomi AS sebagai pertimbangan dalam menempatkan portofolio investasinya.
"Investor sekarang menunggu data ekonomi utama AS termasuk klaim pengangguran awal yang akan dirilis hari ini untuk petunjuk tentang prospek ekonomi," pungkas Ibrahim.