Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu meroket 3,7 persen, ditutup di posisi 6.065. Dana investor asing yang mengalir masuk pada pekan lalu tercatat sebesar Rp3,97 triliun.
CEO Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya menilai setelah kenaikan signifikan indeks saham, bakal sulit bagi IHSG untuk menembus level 6.100 pada pekan ini. Ia memproyeksikan indeks akan terkonsolidasi karena beberapa faktor.
Alasannya, kekhawatiran pasar bahwa Amerika Serikat (AS) bakal mengalami hiperinflasi (hyperinflation) karena pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat. Ia menyebut kekhawatiran ini tercermin dari data ketenagakerjaan AS pada Mei lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun lebih rendah dari konsensus atau ekspektasi ekonom, namun tercatat pekerjaan baru bertambah sebanyak 559 ribu pekerjaan baru pada Mei lalu. Angka ini lebih tinggi 278 ribu dibandingkan April 2021.
Selain itu, Bernard menyebut indeks juga berpotensi dijegal oleh aksi ambil untung (profit taking) yang sudah berlangsung sejak Jumat (4/6). Wajar saja terjadi, lanjutnya, karena aksi ambil cuan juga terjadi di berbagai pasar bursa lainnya.
"Akibatnya minggu ini IHSG akan bergerak sideways dengan rentang antara 5.950-6.100," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/6).
Di sisi lain, Bernard turut menyoroti kemungkinan indeks kembali ke level 5.900-an. Saat ini, investor masih menunggu keputusan The Fed dalam menetapkan suku bunga acuan. Bila pada rapat 15-16 Juni nanti ditetapkan suku bunga akan dinaikkan, ia menilai bakal terjadi 'kejutan' di pasar ekuitas secara umum.
Bila bank sentral AS menaikkan suku bunga dari level 0,25 persen, kekhawatirannya pelaku pasar bakal berpaling dari instrumen keuangan yang agresif ke instrumen aman seperti obligasi jangka panjang.
"Meski dalam konsensus banyak yang menyebut suku bunga akan tetap (dovish), tetapi kalau nanti dinaikkan tiba-tiba ini akan menjadi kejutan di pasar ekuitas," imbuhnya.
Dari dalam negeri, ia menilai pasar akan diwarnai oleh perkembangan jumlah harian kasus covid-19. Selama kasus harian tidak melebihi 6.000 kasus, ia memproyeksikan pasar tidak akan mengalami kepanikan.
Sedangkan, dari sisi data makro ekonomi RI terpantau stabil dengan inflasi pada Mei lalu sebesar 0,32 persen, ditopang konsumsi idul fitri. Juga, data Purchasing Managers' Index (PMI) Mei yang lagi-lagi mencetak rekor di posisi 55,3 atau tertinggi di Asia.
Pada pekan ini, dia merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII) mengingat realisasi penerapan PPnBM secara penuh akan dirilis tak lama lagi. Diketahui, pada kuartal II atau April-Juni, pemerintah memberikan insentif gratis PPnBM untuk mobil kapasitas mesin di bawah 1.500 cc.
Sucor Sekuritas, lanjutnya, merekomendasikan beli ASII di level 5.200-5.250 dengan harga target di 6.750.
Selain itu, ia juga merekomendasikan sektor properti, khususnya untuk saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Ditopang suku bunga rendah, menurut Bernard, saham menarik untuk dikoleksi di rentang 890-905 dan target di 1.200.
Kemudian, sektor lain yang bergairah adalah sektor pertambangan yang ditopang kenaikan berbagai komoditas, seperti batu bara, minyak mentah, nikel, emas dan sebagainya. Saham pilihannya di sektor ini adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rentang akumulasi rekomendasi 22 ribu-22.500 dan harga target 30 ribu.
"Untuk investor yang lebih agresif bisa memperhatikan saham-saham bank digital," bebernya.
Analis sekaligus Founder ARA Hunter Hendra Martono menyebut ada resisten cukup kuat yang menopang indeks di area 6.109. Jika level bisa ditembus, ia menyebut tak ditutup kemungkinan IHSG bisa naik ke level 6.394.
Ia memprediksi pada pekan ini indeks bakal bergerak di level support 5.665-5.865 dan resisten di 6.265-6.465.
Selama reli di pekan lalu, Hendra menyebut indeks LQ45 tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Yang mengalami kenaikan signifikan, lanjut dia, adalah saham-saham lapis dua.
Karena itu, untuk para investor, Hendra menyarankan untuk tetap membidik saham-saham di daftar tersebut. "Investasi masih ke LQ45, harga sekarang cukup oke. Kalau secara harian menurut saya sudah mulai bullish," terang dia.
Sedangkan untuk para trader, ia merekomendasikan beberapa saham pilihan. Pertama, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan target 2.170-2.280 dan jual (cut loss) bila saham turun ke 1.830.
Kemudian, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) dengan target di 515-535 dan cut loss di posisi 434. Lalu, PT Centratama Telekomuniks Indonesia Tbk (CENT) dengan target 304-320 dan area cut loss di 238.
Terakhir, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dengan target 1.075-1.120 dan area cut loss di 890.
(bir)