Realisasi Anggaran Kementan Baru 20 Persen Per 6 Juni

CNN Indonesia
Rabu, 09 Jun 2021 12:27 WIB
Realisasi anggaran Kementan baru mencapai Rp4,14 triliun per 6 Juni 2021. Angka itu setara 20,39 persen dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp19,8 triliun.
Realisasi anggaran Kementan baru mencapai Rp4,14 triliun per 6 Juni 2021. Angka itu setara 20,39 persen dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp19,8 triliun. (Kementerian Pertanian).
Jakarta, CNN Indonesia --

Realisasi anggaran 2021 Kementerian Pertanian (Kementan) baru mencapai Rp4,14 triliun per 6 Juni 2021. Angka itu setara 20,39 persen dari total pagu anggaran tahun ini Rp19,8 triliun.

"Realisasi anggaran sampai dengan 6 Juni 2021 sebesar 20,93 persen, tapi dengan memperhitungkan outstanding kontrak Rp1,50 triliun, maka realisasi anggaran mencapai 28,87 persen," ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat bersama Komisi IV DPR, Rabu (9/6).

Ia merinci realisasi per unit kerja meliputi Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp683,65 miliar dari total anggaran Rp5,17 triliun, Ditjen Hortikultura Rp114,61 miliar dari pagu anggaran Rp813,41 miliar, termasuk Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Rp671,55 miliar dari anggaran Rp4,43 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, realisasi anggaran Ditjen Perkebunan baru senilai Rp219,79 miliar dari anggaran Rp1,33 triliun, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Rp358,65 miliar dari anggaran Rp1,99 triliun, serta Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDM) Rp403,09 miliar dari Rp1,36 triliun.

Sementara itu, realisasi anggaran pada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbang) mencapai Rp499,34 miliar dari total anggaran Rp1,47 triliun dan Badan Ketahanan Pangan Rp250,64 miliar dari Rp563,36 miliar.

Ditengok dari realisasi kegiatan utama Kementan, secara umum pencapaiannya lebih dari 30 persen per akhir Mei 2021. Meliputi program pengembangan padi mencapai 33,14 persen, pengembangan jagung 26 persen, kawasan bawang merah 15 persen, dan kawasan aneka cabai 17 persen.

Kemudian, kawasan rempah 48,37 persen, kawasan karet 45,45 persen, kawasan kakao 34,36 persen, penyediaan benih ternak unggul 51,58 persen, penyediaan bibit ternak unggul 40,75 persen, hijauan pakan ternak 47,91 persen, dan optimalisasi reproduksi 44 persen.

"Sampai dengan akhir Mei 2021 realisasi kegiatan utama lebih dari 30 persen," jelasnya.

Untuk tahun depan, Kementan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp14,51 triliun, atau turun 26,71 persen dari anggaran tahun ini.

"Kementan mendapatkan pagu indikatif Rp14,51 triliun," katanya.

Anggaran tersebut, kata dia, akan dialokasikan pada lima program utama. Meliputi, ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas, nilai tambah dan daya saing industri, riset dan inovasi ilmu teknologi, pelatihan dan pendidikan vokasi, serta program dukungan manajemen.

"Pada 2022 Kementan tetap fokus pada penyediaan pangan utama bagi 273 juta penduduk Indonesia dan peningkatan nilai tambah dan daya saing produksi pertanian yang berorientasi ekspor," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP Sudin mengkritisi realisasi serapan anggaran 2021 Kementan yang dinilai masih rendah. Ia meminta semua jajaran Kementan mempercepat realisasi anggaran tersebut.

"Komisi IV mengkritisi realisasi penyerapan anggaran 2021 yang hingga saat ini masih di bawah 50 persen, ini sudah Juni, Insyaallah tidak lama lagi sudah habis 2021-nya. Kalau outstanding kontrak itu cuma Anda, eselon I, sama tuhan yang tahu jadi jangan dibawa-bawa outstandingnya," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER