Sementara itu, jumlah penduduk miskin pada era SBY berada di rentang 27,73 juta hingga 39,30 juta. Sedangkan, tingkat kemiskinan di kisaran 10,96 persen-17,75 persen.
Selama kepemimpinan SBY, tingkat kemiskinan juga berkurang, namun masih dalam rentang tersebut. Rinciannya, penduduk miskin pada 2004 mencapai 36,15 juta orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 16,66 persen.
Lalu, berkurang di 2005 menjadi 35,10 juta orang penduduk miskin. Dengan jumlah itu, tingkat kemiskinan ikut berkurang menjadi 15,97 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, jumlah penduduk miskin meningkat di 2006 menjadi 39,30 juta orang, yang merupakan jumlah kemiskinan tertinggi selama kepemimpinan SBY. Dengan jumlah itu, maka tingkat kemiskinan menyentuh 17,75 persen.
Angka penduduk miskin berhasil dikurangi menjadi 37,17 juta orang di 2007, dengan tingkat kemiskinan sebesar 16,58 persen. Lalu, pemerintahan SBY berhasil kembali mengurangi jumlah penduduk miskin di 2008 menjadi 34,96 juta orang, dengan tingkat kemiskinan sebesar 15,42 persen.
Pada 2009 jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 32,53 juta orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 14,15 persen. Lalu, di 2010 turun menjadi 31,02 juta orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 13,33 persen.
Mulai 2011, BPS merilis data penduduk miskin sebanyak dua kali dalam setahun. Pada tahun ini pula, pemerintahan SBY berhasil menekan angka kemiskinan di bawah 30 jutaan orang.
Pada Maret 2011 jumlah penduduk miskin masih bertengger di angka 30,02 juta orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 12,49 persen. Namun, pada September 2011 berkurang menjadi 29,89 juta orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 12,36 persen.
Kemudian, pada Maret 2012 jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 29,13 juta orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,96 persen dan September 2012 sebanyak 28,59 juta orang dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,66 persen.
Pada 2013, jumlah penduduk miskin kembali berkurang menjadi 28,07 juta orang di Maret 2013, dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,37 persen. Namun, kembali naik mencapai 28,55 juta orang di September 2013 dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,47 persen.
Pada akhir kepemimpinan SBY, jumlah penduduk miskin bisa ditekan menjadi 28,28 juta orang di Maret 2014, dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,25 persen. Lalu, pada September 2014 jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 27,73 juta orang, dengan tingkat kemiskinan sebesar 10,96 persen. Angka ini merupakan jumlah penduduk miskin paling rendah pada masa kepemimpinan SBY.
Serupa, pada masa kepemimpinan Jokowi tingkat kemiskinan juga cenderung menurun. Bahkan, pada masa pemerintahan Jokowi diklaim untuk pertama kalinya tingkat kemiskinan mencapai satu digit yakni pada Maret 2018. Saat itu, jumlah penduduk miskin mencapai 26 juta dengan tingkat kemiskinan 9,82 persen.
"Alhamdulillah untuk pertama kalinya angka kemiskinan turun di bawah 10 persen. Hanya satu digit angka kemiskinan, yang terendah dalam sejarah Indonesia," kata Jokowi pada 2018 lalu.
Jumlah penduduk miskin pada era Jokowi berada di kisaran 24,79 juta orang hingga tertinggi 28,6 juta orang pada Maret 2015.
Sayangnya, setelah berhasil menekan tingkat kemiskinan ke satu digit, pandemi covid-19 kembali mengerek jumlah penduduk miskin. Pada September 2020, tingkat kemiskinan kembali ke dua digit sebesar 10,19 persen, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 27,55 juta orang.