Peningkatan Kasus Covid Tekan Rupiah ke Rp14.205

CNN Indonesia
Senin, 14 Jun 2021 09:18 WIB
Rupiah melemah 0,11 persen ke level Rp14.205 per dolar AS pada Senin (14/6) pagi akibat tertekan kekhawatiran pasar atas peningkatan kasus corona di RI.
Rupiah melemah 0,11 persen ke level Rp14.205 per dolar AS pada Senin (14/6) pagi akibat tertekan kekhawatiran pasar atas peningkatan kasus corona di RI. Ilustrasi. (ANTARA/RENO ESNIR).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.205 per dolar AS pada Senin (14/6) pagi. Posisi tersebut melemah 0,11 persen dibandingkan posisi sebelumnya di level Rp14.189 per per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang melemah 0,12 persen, dolar Singapura turun 0,05 persen, won Korea Selatan melemah 0,44 persen, dan peso Filipina turun 0,19 persen.

Selanjutnya, rupee India berkurang 0,02 persen, yuan China turun 0,09 persen, ringgit Malaysia koreksi 0,19 persen, dan bath Thailand melemah 0,06 persen. Namun, dolar Taiwan berhasil menguat 0,28 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serupa, mayoritas mata uang di negara maju melemah di hadapan dolar AS. Tercatat, dolar Australia melemah 0,10 persen, dolar Kanada turun 0,07 persen, dan franc Swiss berkurang 0,07 persen. Namun, poundsterling Inggris naik 0,01 persen.

Analis Pasar Keuangan Ariston Tjendra menuturkan pelemahan rupiah hari ini dipengaruhi oleh penantian pasar pada pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed. Jelang pengumuman The Fed, dolar AS tampak menguat terhadap sejumlah mata uang asing.

"Pasar kelihatannya melakukan konsolidasi menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru bank sentral AS di Kamis (17/8) dini hari nanti," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Ariston memperkirakan The Fed kemungkinan besar masih mempertahankan kebijakan suku bunga acuan mendekati nol persen. Namun, ia menuturkan para pelaku pasar mewaspadai potensi The Fed membuka diskusi kebijakan ke arah yang lebih ketat karena inflasi AS melebihi target 2 persen selama beberapa bulan. Pada Mei 2021, inflasi AS sudah mencapai 5 persen.

[Gambas:Video CNN]

"Diskusi tersebut bisa menjadi indikasi The Fed bersiap mengubah kebijakannya dan ini bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan," katanya.

Sedangkan dari dalam negeri, kenaikan kasus aktif covid-19 menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Bila angka ini berlanjut, ia memprediksi ada pembatasan lebih ketat sehingga bisa mengganggu perekonomian.

"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp14.240, dengan potensi support di kisaran Rp14.170 per dolar AS," katanya.



(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER