Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah mengkaji daftar tunggu (waiting list) bagi perusahaan yang akan mengikuti program vaksinasi gotong royong.
Wakil Ketua Umum Kadin Shinta Kamdani mengatakan itu dilakukan karena banyak perusahaan yang masih ingin ikut serta program vaksinasi gotong royong tersebut. Seperti diketahui, saat ini Kadin Indonesia memutuskan untuk menutup sementara pendaftaran program vaksinasi gotong royong.
"Untuk sementara, karena begitu banyak jumlah demand. Di sisi lain suplly masih sangat sedikit. Memang untuk sementara kami sedang evaluasi, sedang diskusi dengan Bio Farma apakah mungkin akan kami buka untuk waiting list," ujarnya dalam dialog Siap Jaga Indonesia dengan Vaksinasi Gotong Royong, Rabu (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Kadin Indonesia mencatat total unit usaha yang sudah terdaftar dalam program vaksin gotong royong mencapai lebih dari 28 ribu perusahaan. Total pekerja yang tergabung dalam perusahaan tersebut tembus 10,5 juta orang.
Shinta menuturkan saat ini Indonesia memang sudah mendapatkan vaksin corona. Tapi, suplai vaksin covid-19 yang datang tersebut pun harus dibagi dengan jatah perusahaan BUMN.
Oleh sebab itu, ia mengimbau semua perusahaan yang sudah mendaftarkan pekerjanya untuk bersabar lantaran suplai memang terbatas.
"Oleh karena itu, kami imbau perusahaan untuk bersabar, saat ini memang kami bergantung pada suplai yang datang," katanya.
Sementara itu, sesuai dengan arahan pemerintah vaksinasi gotong royong ini diprioritaskan untuk sektor manufaktur yang padat pekerja. Salah satunya sektor manufaktur di Jabodetabek.
"Selain dengan (prioritas) pendaftaran di Kadin, kami juga prioritas sektor dan zona yang sekarang juga menjadi prioritas pemerintah. Ini supaya bisa inline dan mereka yang didahulukan untuk mendapatkan alokasi," ujarnya.
(ulf/agt)