Konsumsi Listrik Tumbuh 16,6 Persen pada Mei 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan konsumsi listrik tumbuh 16,6 persen per Mei 2021 secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan terjadi di seluruh kelompok, yakni rumah tangga dan industri.
"Konsumsi listrik berlanjut dua digit, tinggi," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (21/6).
Ia menjelaskan konsumsi listrik rumah tangga tumbuh 10,4 persen. Kenaikan didorong penggunaan kategori listrik subsidi 900 VA dan 450 VA.
"(Artinya) terjadi pemulihan daya beli masyarakat kelompok menengah ke bawah," ujar Sri Mulyani.
Lalu, konsumsi listrik dari kegiatan bisnis tumbuh 21,7 persen. Sementara, konsumsi listrik dari kegiatan industri meningkat 28,8 persen.
"Konsumsi listrik skala besar lebih dari 200 kVa masih tumbuh tinggi akibat base effect Mei 2021," imbuh Sri Mulyani.
Menurutnya, konsumsi listrik untuk bisnis skala kecil dan menengah konsisten tumbuh positif dalam beberapa bulan terakhir. Begitu juga dengan industri kelas menengah dan atas.
"Ini menggambarkan sektor ekonomi dari sisi bisnis melonjak, termasuk mal," jelas Sri Mulyani.
Ia menambahkan bahwa kenaikan konsumsi listrik juga mengartikan proses pemulihan ekonomi berlanjut. Hanya saja, Sri Mulyani tetap mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 beberapa hari terakhir.
"Namun harus waspada dampak kenaikan kasus covid-19," pungkas dia.
Sebagai informasi, jumlah kasus penularan covid-19 bertambah 14.536 per Senin (21/6). Hal ini membuat total kasus positif covid-19 tembus 2 juta orang.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan dari total kasus positif tersebut, sebanyak 1.801.761 di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien yang sembuh itu bertambah 9.233 dari hari sebelumnya.
Sementara itu, sebanyak 54.956 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat usai terinfeksi virus corona bertambah 294 dari posisi kemarin.
Lalu, jumlah kasus di DKI Jakarta bertambah 5.582 orang per Minggu (20/6). Dari tambahan itu, 224 di antaranya adalah anak berusia 0-5 tahun.
Secara total, jumlah kasus covid-19 di ibu kota mencapai 474.029 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 435.982 dengan tingkat kesembuhan 92,0 persen dan total 7.905 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.