Bappenas: Fokus Industri Serap Tenaker dan Multiplier Effect

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jun 2021 11:29 WIB
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap pembangunan di era pandemi akan fokus pada industri yang memiliki daya ungkit dan menyerap tenaga kerja.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap pembangunan di era pandemi akan fokus pada industri yang memiliki daya ungkit dan menyerap tenaga kerja. (Humas Kementerian PPN/Bappenas).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap pembangunan industri nasional di era pandemi covid-19 akan fokus ke industri yang memiliki daya ungkit atau multiplier effect tinggi dan menyerap tenaga kerja. Strategi ini dilakukan agar pemulihan ekonomi cepat terealisasi.

"Pertumbuhan ekonomi dalam pandemi ini berfokus pada industri yang memiliki daya ungkit, menyerap tenaga kerja, dan multiplier effect yang tinggi dalam rangka transformasi ekonomi," ungkap Suharso di acara Indonesia Development Forum (IDF) 2021 secara virtual, Selasa (29/6).

Berdasarkan fokus tersebut, sambung dia, pemerintah memetakan beberapa industri yang layak untuk didorong lebih pada era pandemi, misalnya pengembangan inovasi di industri farmasi dan alat kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, industri pengolahan yang punya peran besar pada rantai pasok. Kemudian, industri yang membutuhkan otomatisasi dan digitalisasi. Terakhir, industri yang sejalan dengan tren ekonomi hijau.

"Selain itu, strategi investasi ke depan juga diharapkan bisa mendorong adaptasi industri yang lebih baik terhadap tantangan dan peluang pasca pandemi," ujarnya.

Suharso berharap fokus pembangunan industri di era pandemi dari pemerintah bisa mempercepat pemulihan ekonomi dan menumbuhkan ekonomi dengan cepat. Sebab, hal ini dibutuhkan agar bisa membantu Indonesia untuk keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah (middle income trap).

Indonesia, katanya, sebenarnya sudah sampai pada level upper middle income country atau negara dengan pendapatan menengah atas. Hal ini tercermin dari pendapatan per kapita mencapai US$4.100.

Tapi, pandemi covid-19 memberikan tekanan ekonomi kepada Indonesia, sehingga kembali turun ke level lower middle income atau negara dengan pendapatan menengah rendah.

"Maka peningkatan sektor ekonomi melalui peran industri yang krusial diharapkan membuat kita keluar dari middle income trap dalam rangka mencapai visi misi Indonesia pada 2045 sebagai salah satu negara maju," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER