Mengenal PT Harsen yang Disidak BPOM soal Ivermectin Ilegal

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jul 2021 18:30 WIB
PT Harsen Laboratories diduga melakukan produksi ilegal obat Ivermectin dengan merek dagang Ivermax 12. Berikut profilnya.
PT Harsen Laboratories diduga melakukan produksi ilegal obat Ivermectin dengan merek dagang Ivermax 12. (Harsen Laboratories).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyidak gudang PT Harsen Laboratories karena diduga melakukan produksi ilegal obat Ivermectin dengan merek dagang Ivermax 12. Sidak ini dilakukan karena sebelumnya BPOM telah menegur, namun perusahaan tetap tidak menunjukkan itikad baik.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan Harsen sebelumnya mendapat teguran karena menggunakan bahan baku dan kemasan yang tidak sesuai ketentuan. Perusahaan juga menulis waktu kadaluwarsa yang tidak sesuai ketetapan BPOM.

"Kami sudah melakukan pembinaan dan pengawasan Badan POM terhadap kegiatan pembuatan Ivermectin PT Harsen dengan dagang Ivermax 12. Tahap pembinaan melalui inspeksi, komunikasi BAP sudah disampaikan," kata Penny saat konferensi pers, Jumat (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Penny mengancam produsen Ivermectin yang terbukti ilegal bakal dikenakan sanksi pidana hingga pencabutan izin edar. Hukuman ini bakal diberikan bila produsen tidak kooperatif dalam penindakan.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Marketing Harsen Laboratories Riyo Kristian Utomo mempertanyakan niat BPOM menghambat distribusi Ivermectin sebagai senjata rakyat dalam perang melawan Covid-19.

Pasalnya, ia mengklaim Ivermectin sebagai obat untuk melawan parasit sudah terbukti di berbagai belahan dunia pemakaiannya dalam menyelamatkan pasien Covid-19.

"BPOM harus berhenti mengintimidasi kami menyediakan senjata Ivermectin melawan Covid-19. Jangan ada upaya sengaja agar kita (Indonesia) kalah. Kita harus menang melawan Covid-19. Jangan ada yang menghalangi," ujarnya.

Lantas seperti apa PT Harsen?

Menurut situs resmi perusahaan, Harsen Laboratories adalah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta Selatan sejak berdiri pada 1971. Namun, pada 1985, perusahaan memindahkan lokasi pabrik ke Jalan Raya Bogor KM 24,6, Jakarta Timur.

Perusahaan mengklaim telah mengantongi sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) untuk setiap produknya. Produk perusahaan berjumlah 200 produk berupa obat injeksi, kapsul, kapsul lunak, tablet, tablet salut selaput, obat cair atau sirup, sirup kering, hingga tetes mata dan tetes telinga.

Berbagai jenis produk itu kemudian diracik menjadi obat terapi kontrasespsi, antipiretika, analgesika, anti inflamasi, obat batuk, anti asma, anti diarea, antasida, dan multivitamin dan mineral.

Lalu, obat anti reumatika, anti hipertensi, anti gangguan pencernaan, hemostatika, anti diabetes, menurunkan kolesterol dan trigliserida, transkuiliser ringan, anti parkinson, anti TB, infertilitas, hingga kortikosteroid.

"Sebagai salah satu produsen farmasi yang utama di Indonesia, Harsen Laboratories memiliki komitmen yang tinggi untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi," tulis Harsen di situs resminya, dikutip Jumat (2/7).

Perusahaan mengklaim segala produksinya dilakukan dengan proses dan kualitas yang baik dan sesuai standar keamanan. Begitu juga dengan berbagai laboratorium yang dimiliki, seperti laboratorium pengawasan kualitas, mikrobiologi, kimia dan fisika, hingga pusat dokumentasi.

"Semua laboratorium menggunakan peralatan dan instrumen modern untuk melakukan pengujian dan pengawasan," klaim perusahaan.

Harsen juga mengklaim terus melakukan penelitian dan pengembangan di bidang keobatan sebagai upaya pembaharuan mutu produknya. Hal ini juga ditunjang dengan peralatan yang memadai milik perusahaan.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER