Lonjakan kasus positif Covid-19 yang menyebabkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat disebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai pukulan telak bagi sektor parekraf yang mulai menggeliat.
"Sektor ini lagi betul-betul menghadapi satu tantangan yang sangat, sangat berat dan turbulensi ini dihadapi oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, memang sebelumnya pernah. Tapi nggak pernah se-uncertainty (ketidakpastian), sekompleks dan seberat ini," ungkap Sandiaga pada Sabtu (3/7).
Menurutnya, ada lebih dari 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan kehidupan pada sektor parekrag. Untuk itu, Sandiaga mendorong para pelaku usaha parekraf untuk mematuhi penerapan PPKM darurat. Diharapkan, seluruh program kerja pemulihan sektor terkait dapat dikebut pasca PPKM darurat, termasuk penyaluran dana hibah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tantangannya gimana kita, Kemenparekraf bisa menghadirkan kebijakan yang tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat waktu," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh pihak meningkatkan keterampilan. Tujuannya, agar dapat mengakselerasi seluruh program, baik inovasi, adaptasi, digitalisasi, maupun kolaborasi,
Pemerintah pun dipastikan hadir mengurangi beban masyarakat. Sandiaga menyebut pihaknya memiliki tiga instrumen untuk keluar dari keterpurukan, yaitu kebijakan, anggaran, dan pendampingan.
"Nah ini yang menjadi tantangan kita. Ya ini masa-masa yang sangat berat ya," katanya.
Sandiaga mengaku memetik hikmah dari rentetan peristiwa yang terjadi sejak Covid-19 mewabah di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, banyak perubahan kehidupan yang dia alami, termasuk beragam, masalah yang dihadapi sampai sekarang. Namun Sandiaga tetap optimis untuk dapat menemukan solusi demi kebaikan bersama.
"Jadi mereka bilang bahwa dunia investasi, keuangan, private equity itu mungkin kompleks, tapi belum pernah ada yang lebih se-kompleks kejadian seperti yang dialami oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," paparnya.
(rea)