Perusahaan di bidang industri asuransi jiwa, PT Equity Life Indonesia buka suara usai disidak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (6/7).
Dalam keterangan yang diunggah ke akun Instagram resmi Equity Life, perseroan menyatakan pihaknya mengikuti aturan PPKM Darurat yang mengizinkan karyawan sektor esensial bekerja dari kantor (Work From Office/WFO) dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Berdasarkan sektornya, Equity Life tergolong dalam perusahaan keuangan non bank yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mengutip Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penerapan PPKM Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, disebutkan sektor esensial boleh memberlakukan WFO 50 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, kami tetap membuka kantor pemasaran dan layanan di seluruh Indonesia secara terbatas di masa PPKM ini," kata Corporat Communication Equity Life Yuliarti, Selasa (6/7).
Di tengah PPKM Darurat, Yuliarti menyebut para nasabah dapat menghubungi perusahaan untuk mengakses informasi layanan dan manfaat klaim asuransi jiwa dan kesehatan secara daring melalui email atau sambungan telepon. Nasabah bisa mengontak di nomot 1500 079 atau email di [email protected].
"PT Equity Life Indonesia beserta kantor-kantor pemasarannya merupakan perusahaan asuransi jiwa yang termasuk dalam sektor usaha esensial berdasarkan ketentuan Instruksi Mendagri No. 15 Tahun 2021," jelas dia.
Sebelumnya, Anies sidak dua perusahaan di Jakarta selama PPKM Darurat. Kedua perusahaan yang disemprot Anies adalah PT Ray White dan PT Equity Life di Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat.
Dalam sebuah video, Anies tampak geram karyawan Equity Life masuk kerja ke kantor, terlebih ketika ia mengetahui bahwa salah satu karyawan yang datang ke kantor adalah ibu hamil.
"Setiap hari kita nguburin orang pak. Bapak ambil tanggung jawab. Semua buntung pak, enggak ada yang untung. Apalagi ada ibu hamil masuk. Ibu hamil kalau kena covid mau melahirkan paling susah. Pagi ini saya terima satu ibu hamil meninggal. Kenapa? Melahirkan, Covid," tegas Anies.