Dana APBN Rp10,2 T Sudah Terpakai untuk Beli Vaksin Covid

CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 17:05 WIB
Menkeu Sri Mulyani menyebut dana APBN sebesar Rp10,2 triliun sudah habis terpakai untuk membeli 59,3 juta dosis vaksin corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi belanja pengadaan vaksin covid-19 telah mencapai Rp10,2 triliun per 10 Juli 2021. Dana itu digunakan untuk pengadaan 59,3 juta dosis vaksin covid-19.

"Realisasi belanja pengadaan vaksin mencapai Rp10,2 triliun," kata Ani, sapaan akrabnya, saat rapat bersama Badan Anggaran DPR secara virtual, Senin (12/7).

Sementara realisasi distribusi vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat mencapai 51,16 juta dosis. Itu terdiri dari 36,19 juta dosis untuk penyuntikan vaksin dosis pertama dan 14,97 juta dosis untuk penyuntikan dosis kedua.

"Tren vaksinasi ini meningkat sejak Januari dan di awal Juli sudah menembus target 1 juta dosis per hari," ucapnya.

Rencananya, pemerintah akan mempercepat penyaluran vaksin kepada masyarakat dengan target penyuntikan mencapai 2 juta dosis per hari mulai Agustus 2021. Sedangkan pada September 2021, targetnya naik jadi 3 juta dosis per hari.

Ia mengatakan untuk mempercepat penyaluran vaksin, pemerintah turut mengerahkan pelayanan vaksinasi melalui Anggota TNI dan Polri. Dana untuk penyelenggaraan program ini diambil dari pengalihan dana transfer ke daerah.

"Ini untuk mengejar herd immunity dan men-trade off pemulihan ekonomi serta agar mobilisasi masyarakat tidak selalu menimbulkan kenaikan jumlah covid-19 atau kenaikan jumlah covid dan membuat mereka harus ke RS dan meninggal," tuturnya.

Ia menambahkan jumlah distribusi vaksin covid-19 yang sudah mencapai 51,16 juta dosis menempatkan Indonesia di peringkat ke-11 sebagai negara paling banyak mendistribusikan vaksin ke masyarakat.

Peringkat pertama masih ditempati China mencapai 1,35 miliar dosis. Lalu, diikuti India 372,26 juta dosis, Amerika Serikat 332,97 juta dosis, dan Brasil 111,89 juta dosis.

(uli/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK