Semua Pembangkit Listrik RI Gunakan Energi Bersih pada 2060

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jul 2021 07:50 WIB
PT PLN (Persero) telah menyusun peta jalan (road map) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara menuju karbon netral pada 2060. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Seluruh pembangkit listrik di Indonesia ditargetkan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang merupakan energi bersih pada 2060.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menuturkan perusahaan telah menyusun peta jalan (road map) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara menuju karbon netral pada 2060 tersebut.

"Pada 2045 porsi pembangkit EBT sudah mendominasi total pembangkit. Dekade berikutnya (2055-2060) seluruh pembangkit listrik di Indonesia berasal dari EBT," ujarnya dalam diskusi Mengurai Hambatan Investasi Energi Terbarukan, Rabu (14/7).

Ia menjelaskan tahapan energi bersih dimulai pada 2025 yakni mengganti rencana pembangunan PLTU batu bara dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) menjadi pembangkit EBT.

Selanjutnya, PLN akan mulai mempensiunkan PLTU batu bara sub kritikal tahap pertama sebesar 1 GW pada 2030 dan berlanjut tahap kedua sebesar 9 GW pada 2035.

"Pada 2035, PLN akan menjalankan tahap kedua mempensiunkan pembangkit fosil tua yang sub kritikal tersebut," jelasnya.

Rencana berlanjut ke tahap ketiga dengan menghentikan PLTU batu bara super kritikal sebesar 10 GW pada 2040 dan PLTU ultra super kritikal sebesar 24 GW pada 2045 pada tahap keempat.

Sepanjang 2050 hingga 2055, perusahaan setrum akan mempensiunkan pembangkit PLTU ultra super kritikal.

"Phase out (penghentian) seluruh pembangkit batu bara pada 2056 karena sudah digantikan oleh EBT. Pengembangan pembangkit EBT besar-besaran mulai 2058 dengan proyeksi kemajuan teknologi baterai yang semakin murah," tuturnya.

Dalam perjalanannya, PLN juga akan mengembangkan pembangkit tenaga nuklir untuk menjaga keandalan energi yakni pada 2040.

"Opsi pembangkit nuklir pada 2040 untuk menjaga keandalan sistem seiring perkembangan teknologi nuklir," tuturnya.

Saat ini, PLN mencatat produksi energi nasional sebesar 63 GW. Dari jumlah kapasitas tersebut, masih terdapat produksi energi yang dihasilkan dari sumber energi berbasis fosil, salah satunya dalam proyek pembangkit 35 GW.

Proyek tersebut didominasi oleh sumber pembangkit PLTU batu bara sebesar 21 GW.



(ulf/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK