Garuda Respons Opini Auditor Independen Atas Lapkeu 2020

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jul 2021 11:50 WIB
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku opini diberikan di tengah upaya restrukturisasi bisnis akibat tekanan pandemi covid-19.
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku opini diberikan di tengah upaya restrukturisasi bisnis akibat tekanan pandemi covid-19. (CNN Indonesia/Fajrian).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merespons catatan disclaimer atau opini tidak memberi pendapat atas laporan keuangan maskapai BUMN itu pada 2020 lalu dari auditor independen.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya menghargai independensi auditor yang mencatat keterangan tersebut dalam pembukuan laporan kinerja keuangan sepanjang 2020.

Menurut Irfan, catatan disclaimer diberikan dengan pertimbangan aspek keberlangsungan usaha yang menjadi perhatian auditor di tengah upaya restrukturisasi yang dijalankan maskapai pelat merah tersebut sebagai langkah pemulihan kinerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irfan menyebut hal tersebut merupakan realitas bisnis yang tidak dapat terhindarkan di tengah tekanan kinerja usaha, imbas kondisi pandemi yang mengantarkan industri penerbangan dunia pada level terendah sepanjang sejarah.

"Berbagai langkah strategis pemulihan kinerja terus kami jalankan hingga kini, antara lain melalui konsolidasi operasi guna mendorong efisiensi serta menunjang business continuity perusahaan di tengah kondisi makro yang penuh tantangan dan pasar yang semakin kompetitif," jelasnya seperti dikutip dari rilis resmi, Jumat (16/7).

Irfan menjabarkan bahwa pandemi mengakibatkan lalu lintas penumpang internasional menurun drastis lebih dari 60 persen selama tahun lalu. Mau tidak mau, trafik perjalanan lalu lintas udara internasional kembali ke level trafik lalu lintas udara pada 2003.

Irfan menilai pandemi membuat kemunduran signifikan industri penerbangan yang telah berkembang pesat selama 10 tahun terakhir.

Kondisi tersebut, lanjutnya, tergambarkan pada kinerja usaha Garuda Indonesia yang saat ini terdampak signifikan pada aspek keberlangsungan usaha.

Tidak hanya Garuda, ia menyebutkan hal serupa juga dihadapi oleh berbagai pelaku industri penerbangan lainnya yang harus melakukan berbagai langkah fundamental guna mengoptimalkan kinerja usahanya.

Di situs web resmi Garuda Indonesia, perusahaan belum mengunggah laporan keuangan tahunan untuk periode sepanjang 2020.

Namun, pada kesempatan berbeda Irfan sempat menjabarkan kalau sepanjang 2020 Garuda mengalami kerugian mencapai US$2,5 miliar atau setara Rp35 triliun (kurs US$14 ribu), menurut laporan keuangan belum diaudit.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER