Inflasi Sudan Meroket 412 Persen pada Juni 2021

CNN Indonesia
Senin, 19 Jul 2021 11:44 WIB
Inflasi Sudan meroket hingga 400 persen di tengah ketidakpuasan masyarakat atas reformasi ekonomi yang didukung IMF.
Inflasi Sudan meroket hingga 400 persen di tengah ketidakpuasan masyarakat atas reformasi ekonomi yang didukung IMF. Ilustrasi. (AP/Nariman El-Mofty).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi Sudan meroket hingga 400 persen di tengah ketidakpuasan masyarakat atas reformasi ekonomi yang dilakukan pemerintah setempat. Reformasi itu didukung oleh Dana Moneter Internasional atau IMF.

Dikutip dari AFP, Senin (19/7), seperti disiarkan kantor berita resmi Sudan, inflasi Sudan melonjak mencapai 412,75 persen pada Juni 2021.

"Inflasi tahunan mencapai 412,75 persen pada Juni dibandingkan dengan 378,79 persen pada Mei," lapor kantor berita resmi SUNA, mengutip pernyataan pemerintah setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SUNA mengatakan lonjakan terakhir tingkat inflasi karena kenaikan harga termasuk pada makanan. Sudan telah melalui transisi yang sulit sejak penggulingan Presiden Omar al-Bashir pada April 2019, menyusul protes massal terhadap pemerintahannya yang dipicu oleh kesulitan ekonomi.

Pemerintah transisi yang dilantik pada Agustus 2019 telah berjanji untuk memperbaiki ekonomi yang telah terpukul oleh sanksi AS selama beberapa dekade dan salah urus di bawah Bashir. Dalam beberapa bulan terakhir, Sudan menghapus subsidi diesel hingga bensin dan membendung pasar gelap yang merajalela.

Langkah-langkah tersebut, yang dilihat oleh banyak orang Sudan sebagai tindakan keras merupakan bagian dari reformasi yang didukung oleh IMF agar memungkinkan Sudan memenuhi syarat untuk keringanan utang.

Paris Club, kreditur terbesar Sudan mengatakan akan membatalkan sebagian besar utang Sudan untuk membantu menarik Khartoum kembali ke dunia internasional. Pengumuman itu datang sebagai upaya IMF untuk meringankan lebih dari US$50 miliar utang Sudan. 

[Gambas:Video CNN]



(age/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER