Ekonom Wanti-wanti Pelonggaran PPKM saat Kasus Covid-19 Turun

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jul 2021 09:17 WIB
Ekonom menilai penanganan pandemi membutuhkan solusi jangka panjang baik dari kesehatan maupun perekonomian.
Ekonom menilai penanganan pandemi membutuhkan solusi jangka panjang baik dari kesehatan maupun perekonomian. Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal meminta pemerintah melonggarkan PPKM darurat apabila kasus covid-19 di Indonesia benar-benar turun, bukannya berkurang karena jumlah tes turun.

Ia menilai penurunan kasus covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini disebabkan pengurangan jumlah tes berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19.

"Dengan turunnya kasus tadi, tapi catatannya testing turun, menurut kami pemerintah semestinya mempertimbangkan kembali pelonggaran PPKM Darurat karena tidak ada konklusi karena ketika kasus turun, tapi testing turun, jadi penyebab penurunannya apa," ujarnya diskusi secara daring, Jumat (23/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kebijakan yang diambil pemerintah selama ini masih cenderung bersifat jangka pendek dan sementara alias adhoc. Sementara, penanganan pandemi membutuhkan solusi jangka panjang baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian.

"Saya sangat sepakat sekali bahwa respons yang adhoc jangka pendek, tidak tuntas, yang tidak melihat jangka panjang dari satu intervensi itu menjadi satu penyakit yang sudah kita alami sejak lama bahkan sebelum pandemi," katanya.

Ia mengatakan jika kebijakan yang diambil terus bersifat adhoc akan menjadi ancaman baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Padahal, ke depannya Indonesia juga menghadapi tantangan ekonomi secara eksternal karena AS mulai mengetatkan kebijakan perekonomian alias tapering off lantaran mulai pulih.

"Jadi, kesempatan kita untuk kemudian memperbaiki kondisi ini sebetulnya tahun ini. Kalau sampai berlarut-larut, 2022 awal khawatirnya ada double blow dari eksternal dan internal," ujarnya.

Sepakat, Ekonom Senior Indef Fadhil Hasan mengaku telah menduga bahwa pandemi di Indonesia akan berlangsung panjang. Pasalnya, sejak awal kebijakan pemerintah cenderung setengah-setengah baik dalam ekonomi maupun penanganan kesehatan.

"Saya kira kalau kita pinjam istilah Pak Faisal (Ekonom Senior Indef Faisal Basri) mungkin agak ekstrem, beliau menyatakan dalam penanganan krisis akibat pandemi ini kita terlalu menuhankan ekonomi dibandingkan kesehatan itu sendiri," ujarnya.

Prediksinya, jika PPKM darurat yang berlaku saat ini belum kunjung menunjukkan tanda penurunan kasus, maka akan mengancam perekonomian di kuartal III 2021 dan kuartal selanjutnya. Karenanya, ia menilai pemerintah membutuhkan kebijakan tegas untuk menekan pandemi sehingga perekonomian nantinya bisa kembali berjalan.

"Saya kira kita akan mengalami krisis yang prolong, panjang selama kita tidak memiliki kebijakan yang firm, yang betul-betul menangani krisis ini dengan suatu kebijakan yang bisa secara signifikan dan dalam waktu yang singkat itu menekan penyebaran pandemi covid itu sendiri," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER