Program Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) juga melayani keluarga pekerja. Kebutuhan berobat keluarga pun lagi menjadi beban pribadi pekerja.
Pengalaman mendapat layanan JKN-KIS untuk keluarga ini diceritakan oleh Donni Kardika, pegawai kontrak di Kapanewon Tempel, Sleman, DI Yogyakarta. Pada 2018 dokter mendiagnosa anaknya yang kedua mengalami sepsis neonatorum, infeksi darah yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan di berbagai organ tubuh bayi.
Anaknya sempat dirawat di ruang NICU, ruang perawatan intensif bayi, di RSUP Sardjito. Kala itu sepsis neonatorum mulai terdiagnosa. Ia sempat mengalami koma selama lima hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun Allah berkehendak lain meskipun kami sudah berupaya agar anak kedua kami ini cepat sembuh," kenang Donni pada Kamis (15/7/2021).
Donni melakukan segala upaya agar anaknya mendapat perawatan. Namun biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 20 juta, jauh dari kemampuannya. Untungnya biaya perawatan anaknya selama dirawat di NICU ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Setelah tahu saya tahu jumlah tagihannya, saya bersyukur semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Biaya perawatannya waktu itu sekitar 20 jutaan. Kalau bagi saya sebagai pegawai kontrak sangat membantu sekali, semua biaya itu tidak perlu kami tanggung sendiri," ujarnya.
Ia bersyukur dengan tanggungan fasilitas kesehatan yang diperolehnya. Kini anaknya sudah tak lagi mengalami gangguan kesehatan yang mengkhawatirkan.
Fasilitas ini membuatnya tak lagi khawatir soal jaminan kesehatan diri dan keluarga. Meski tidak pernah mengalami gangguan kesehatan yang mengkhawatirkan, Donni memiliki pengalaman betapa bermanfaatnya menjadi peserta JKN-KIS.
(ary/vws)