Insentif covid-19 bagi tenaga kesehatan di Solo baru tersalurkan sekitar 55 persen dari total anggaran. Insentif tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo untuk dua rumah sakit umum daerah (RSUD) dan 17 puskesmas di bawah koordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo.
Kepala Dinas Kesehatan Solo Siti Wahyuningsih mengatakan insentif belum tersalurkan sepenuhnya karena beberapa fasilitas kesehatan (faskes) belum menyelesaikan syarat-syarat administrasi.
"Kelancaran itu kan menentukan faskes masing-masing. Selama syarat-syaratnya lengkap kami langsung cairkan," katanya, Minggu (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ning, sapaan akrabnya menjelaskan insentif covid untuk nakes dialokasikan sebesar 8 persen dari dana alokasi umum (DAU) Kota Solo. Besaran insentif yang diberikan tergantung jumlah pasien yang ditangani dan jumlah hari kerja setiap nakes. Hanya saja Pemkot tetap memberi batasan maksimal insentif yang diterima.
"Ada batas maksimal pasiennya sesuai kapasitas rumah sakit atau puskesmasnya," kata Ning.
Ning menegaskan selama ini Dinkes tidak pernah mempersulit proses pengajuan insentif dari faskes yang ada. Ia juga meminta faskes agar segera memfasilitasi nakes yang belum menerima insentif covid-19 dari pemerintah.
"Intinya tim saya tidak ada rumus memperlambat. Malah kalau ada yang kurang sering kami telepon agar segara dilengkapi," katanya.
Lihat Juga : |
Selain insentif nakes dari APBD, Pemerintah juga memberikan insentif yang bersumber dari APBN. Alokasinya untuk rumah sakit umum (RSU) provinsi, dan rumah sakit swasta.
Humas RS Kasih Ibu Solo Divan Fernandes mengatakan pihaknya sudah menyerahkan insentif covid-19 beberapa waktu lalu.
"Semua nakes yang menangani pasien covid-19 di rumah sakit kami sudah menerima insentif sampai bulan Juni," katanya melalui pesan singkat.