BI-Bank Negara Malaysia Longgarkan Aturan Transaksi Valas
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) memperluas pembayaran transaksi investasi langsung dan transfer uang (remitansi) menggunakan mata uang lokal kedua negara, yaitu rupiah dan ringgit.
Penguatan kerangka kerja sama (Local Currency Settlement/LCS) ini diperluas dari yang semula hanya mencakup transaksi perdagangan. Perluasan ini mulai berlaku pada Senin (2/8) ini.
Selain itu, penguatan kerja sama LCS antara BI dan BNM juga meliputi pelonggaran aturan transaksi valas, antara lain terkait perluasan instrumen lindung nilai dan peningkatan threshold nilai transaksi tanpa dokumen underlying sampai dengan US$200 ribu per transaksi.
Penguatan kerangka tersebut sejalan dengan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh BI dan BNM pada 23 Desember 2016 silam.
Strategi penguatan kerangka kerja sama LCS merupakan komitmen berkelanjutan dari upaya bersama kedua bank sentral dalam mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas kepada pelaku usaha dan individu untuk memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan dan investasi langsung antara Indonesia dan Malaysia.
"BI dan BNM telah menunjuk beberapa tambahan bank di masing-masing negara sebagai Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) untuk mendukung implementasi penguatan kerangka LCS menggunakan rupiah dan ringgit," jelas BI lewat rilis resmi, Senin (2/8).
Secara umum, bank yang ditunjuk memiliki kriteria tingkat ketahanan dan kesehatan yang cukup, pengalaman dalam memfasilitasi perdagangan atau kapasitas dalam menyediakan berbagai jasa keuangan, serta memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan bank di negara mitra.
Bank-bank yang ditunjuk yaitu sebagai berikut:
Malaysia
Tambahan Bank ACCD:
1. HSBC Bank Malaysia Berhad
2. MUFG Bank Malaysia Berhad
Bank ACCD saat ini:
3. CIMB Bank Berhad
4. Hong Leong Bank Berhad
5. Malayan Banking Berhad
6. Public Bank Berhad
7. RHB Bank Berhad
Indonesia
Tambahan Bank ACCD:
1. PT Bank HSBC Indonesia
2. MUFG Bank Ltd, Jakarta branch
Bank ACCD saat in:
3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
5. PT Bank Central Asia Tbk
6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
7. PT Bank CIMB Niaga Tbk
8. PT Bank Maybank Indonesia Tbk