Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja menyatakan pembukaan pendaftaran gelombang 18 masih menunggu hasil rapat Komite Cipta Kerja (KCK). Namun, PMO memastikan pembukaan gelombang 18 tidak lama lagi alias segera.
"Saat ini, kami masih menunggu hasil rapat Komite Cipta Kerja terkait pembukaan gelombang 18," ujar Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada media, Senin (2/8) malam.
Louisa mengimbau calon peserta yang sudah memiliki akun Kartu Prakerja, namun belum lolos seleksi untuk memperbaharui datanya. Hal ini demi memudahkan pendaftaran saat pembukaan gelombang 18 nantinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti ketika gelombang 18 dibuka, mereka hanya tinggal ikutan dalam seleksi," ujarnya.
Per semester I 2021, PMO telah menyelesaikan program Kartu Prakerja hingga gelombang ke-17. Rencananya, gelombang ke-18 Kartu Prakerja akan digelar pada semester II 2021, namun hingga kini belum dibuka.
Tahun ini, pemerintah menambah anggaran anggaran Kartu Prakerja sebesar Rp10 triliun menjadi Rp30 triliun. Tambahan dilakukan untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari PPKM Darurat.
Dengan tambahan dana itu, maka kuota kepesertaan juga bertambah 2,8 juta orang menjadi 8,4 juta orang.
"Kami akan tambah Rp10 triliun lagi, sehingga program Prakerja bisa menambah jumlah peserta 2,8 juta peserta," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani konferensi pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat.
Seperti diketahui, setiap peserta Kartu Prakerja mendapatkan insentif sebesar sebesar Rp3,55 juta. Insentif itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan atau total Rp2,4 juta, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali survei atau Rp150 ribu.
(ulf/agt)