Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat 7,07 persen pada kuartal II 2021.
Realisasi ini sejalan dengan mimpi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menyampaikan keyakinannya bahwa ekonomi periode April-Juni 2021 tumbuh 7 persen.
Menurut Jokowi, produksi di berbagai industri sudah mulai bergerak normal selama kuartal II 2021. Hal tersebut akan mendorong penguatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana cara menghitung pertumbuhan ekonomi?
Mengutip dari berbagai sumber, Kamis (5/8), pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan nilai produk domestik bruto (PDB).
PDB adalah kenaikan pendapatan nasional atau penambahan output atas barang dan jasa yang diproduksi selama satu tahun. PDB juga merepresentasikan pendapatan nasional riil yang dihitung dari seluruh output dari barang dan jasa yang diproduksi suatu negara.
PDB sendiri diukur dalam satuan rupiah berdasarkan harga nominal maupun harga konstan. Sementara, ukuran pertumbuhan ekonomi dalam persentase.
Lihat Juga : |
Dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi dihitung dari kenaikan PDB dari periode ke periode. Jika persentasenya positif, artinya perekonomian suatu negara tumbuh.
Sebaliknya, bila persentasenya negatif, artinya perekonomian negara menurun.
Untuk lebih detail, PDB bisa dihitung menurut lapangan usaha dan kelompok pengeluaran. Jika menurut lapangan usaha, perhitungan PDB akan melihat pertumbuhan dari 17 sektor.
Rinciannya, sektor informasi dan komunikasi, pengadaan air, jasa kesehatan, pertanian, pengadaan listrik dan gas, real estat, konstruksi, perdagangan, industri, jasa pendidikan, pertambangan, administrasi pemerintahan, jasa keuangan, jasa lainnya, jasa perusahaan, akomodasi dan makan minum, serta transportasi dan pergudangan.
Sementara, PDB dari kelompok pengeluaran terlihat dari konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, ekspor, dan impor.
Dengan demikian, naik dan turunnya pergerakan sektor usaha serta kelompok pengeluaran akan mempengaruhi pembentukan PDB.