Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan tiga bentuk kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan pelat merah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hingga lebih dari 7 persen pada kuartal II 2021.
Pertama, BUMN mitra strategis membantu penyaluran dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal ini khususnya dilakukan oleh bank pelat merah dan Perum Bulog.
"Menyalurkan bantuan sosial (bansos) mulai dari program keluarga harapan (PKH), bantuan beras Bulog, hingga kartu prakerja hingga Mei 2021," ucap Erick dalam Webinar Sinergi Menjaga Momentum dan Optimisme Pemulihan Ekonomi, Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Erick menyebutkan bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah menyalurkan stimulus sebesar Rp370 triliun. Stimulus itu diberikan kepada 51,77 juta penerima.
"Ini di luar restrukturisasi," imbuh Erick.
Sementara, Himbara juga melakukan restrukturisasi kredit kepada 3,43 juta debitur. Restrukturisasi kredit diberikan untuk meringankan debitur yang terdampak pandemi covid-19.
Selain itu, PT PLN (Persero) memberikan diskon listrik bagi 32,6 juta pelanggan. Tercatat, realisasi penyalurannya sebesar Rp5,47 triliun.
Kedua, BUMN melakukan sinergi dengan pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi. Hal ini untuk membantu penanganan covid-19.
"PT Bio Farma (Persero) sesuai dengan penugasan yang diberikan, yakni mengamankan pasokan vaksin, baik untuk program pemerintah maupun vaksin gotong royong," terang dia.
Ketiga, Kementerian BUMN memastikan pembukaan lapangan pekerjaan dan menjaga iklim investasi. Perusahaan pelat merah khususnya membuka kesempatan kerja untuk masyarakat Papua dan penyandang disabilitas.
"Ini di antaranya untuk BUMN, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BRI (Persero) Tbk, PT BNI (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Kimia Farma (Persero)," papar Erick.
Selain itu, Pertamina dan PT Bukit Asam Tbk bekerja sama dengan Air Products and Chemicals Inc (APCI) untuk mengembangkan proyek gasifikasi batu bara.
Dalam proyek ini, APCI berinvestasi hingga US$2,1 miliar.
"Proyek gasifikasi batu bara akan menyerap 10 ribu tenaga kerja," tandas Erick.