PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mengalirkan pasokan listrik untuk lapangan minyak dan gas bumi di Blok Rokan, Provinsi Riau terhitung sejak Senin (9/8) pukul 00.00 WIB. Aliran diberikan seiring dengan pengambilalihan pengelolaan blok itu dari PT Chevron Pacific Indonesia pada awal pekan ini.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pasokan juga berbentuk uap. Ia menambahkan pasokan listrik ini bakal dikelola melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
"Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah pasok listrik ke Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan wilayah kerja Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatra," katanya seperti dikutip Antara, Senin (9/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, PLN juga berencana mengalirkan pasokan listrik Rokan melalui dua tahapan, yakni masa transisi dan tahapan masa permanen.
Masa transisi berlaku yang berlangsung selama tiga tahun, PLN bakal memanfaatkan pembangkit listrik eksisting. Sementara pembangkit dan jaringan pasokan permanen bakal dimulai 2024.
Perseroan telah mengakuisisi saham perusahaan yang mengelola PLTG North Duri Cogen sebesar 3000 megawatt dan PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 megawatt yang selama ini menyaluri Blok Rokan.
Untuk menjamin pasokan listrik dan uap di sana, PLN dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah menyepakati Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021.
"PLN juga akan mengambil Sistem Sumatra yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik disuplai dari sistem dari selatan maupun utara melalui sistem 275 kilovolt dan akan menjadi 500 kilovolt," tutur Zulkifli.
Sebelumnya, PT PH telah secara resmi mengelola Blok Rokan per hari ini. Sebelumnya wilayah kerja migas ini dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia. Ini merupakan sejarah baru yang tercatat dalam alih kelola tambang minyak bumi di Indonesia.