Kredit Pertanian BRI Tembus Rp117,54 Triliun Hingga Juni 2021

BRI | CNN Indonesia
Senin, 09 Agu 2021 20:50 WIB
Ilustrasi. Penyaluran kredit BRI pada sektor pertanian mencapai Rp 117,54 triliun hingga Juni 2021.(Dok. BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyaluran kredit BRI pada sektor pertanian mencapai Rp 117,54 triliun. Sedangkan jangkauan pembiayaan rice mill unit mencapai 40.798 nasabah sampai dengan Juni 2021.

Angka ini menunjukkan pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap mampu tumbuh di tengah pandemi Covid-19. BRI berhasil menyalurkan kredit kepada sektor pertanian sebesar Rp117,54 triliun hingga akhir kuartal II 2021. Angka ini tumbuh 12,8 persen year on year (yoy) apabila dibandingkan dengan pencapaian yang sama periode tahun sebelumnya.

Apabila dibandingkan dengan total penyaluran kredit kepada sektor pertanian secara nasional, BRI memiliki market share sebesar 28,03 persen (posisi Maret 2021) atas total kredit yang dikucurkan oleh perbankan nasional di sektor pertanian.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto, menjelaskan pencapaian ini menjadi bukti sektor pertanian memiliki peran penting dalam mendongkrak penyaluran kredit industri perbankan nasional.

Secara umum pertumbuhan kredit industri perbankan nasional tercatat sebesar 0,59 persen persen yoy pada akhir Juni 2021, sedangkan BRI sendiri mampu mencatatkan penyaluran kredit kepada sektor pertanian sebesar 12,8  persen yoy.

"Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki resiliensi yang tinggi, dan kami berkomitmen untuk terus memberdayakan sektor ini dan menjadi akselerator kebangkitan ekonomi nasional," ucapnya pada Senin (9/8).

Khusus pembiayaan ekosistem beras dengan rice mill unit, sampai dengan Juni 2021, BRI telah menjangkau 40.798 nasabah yang penyaluran kreditnya mencapai Rp4,1 triliun dengan outstanding saat ini mencapai Rp3,2 triliun. Pinjaman tersebut disalurkan melalui skim (Kredit Usaha Rakyat) KUR mikro, KUR ritel, SME, dan kredit Kupedes BRI.

Amam menambahkan pengembangan rice mill unit memerlukan peningkatan kapasitas manajerial dan pengolahan semi waste. Kedua hal tersebut akan menghasilkan competitive value untuk rice mill unit agar dapat berkompetisi dengan perusahaan beras besar lainnya.

"Pengolahan 'Semi Waste' ini dapat memberikan keuntungan tambahan kepada pengelola rice mill unit, dengan menghasilkan produk-produk turunan lain seperti beras patah menjadi mihun, dedak putih menjadi bahan kosmetik, bekatul menjadi bahan dasar bubur bayi, dan lain sebagainya", jelasnya.

Selain menyalurkan pembiayaan, peran BRI dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia dilakukan dengan cara menyalurkan Kartu Tani kepada masyarakat. Hingga akhir kuartal II tahun 2021, BRI telah mendistribusikan kartu tani kepada 4,4 juta petani di Indonesia. Pemanfaatan kartu tani ini, kata dia, diharapkan memberi manfaat kepada petani, kios pupuk lengkap, pemerintah, dan produsen pupuk itu sendiri.

"BRI berkomitmen untuk mendukung keberhasilan penggunaan Kartu Tani untuk pembelian pupuk bersubsidi," imbuh Amam.

BRI sendiri memiliki kewajiban untuk menyalurkan Kartu Tani di wilayah Kepri, Banten, DKI Jakarta, Jabar (Kab. Tasikmalaya), Jateng, DIY, Kalbar, Kaltara, Kalteng, Kaltim, Sulbar, Sulsel (14 Kab/Kota), Sulteng, Maluku, Malut, NTB (5 Kab/Kota), NTT, Papua, dan Papua Barat.

(ary/stu)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK