ANALISIS

Blok Rokan Ditarget Kejar Produksi dan Salip Blok Cepu

CNN Indonesia
Kamis, 12 Agu 2021 07:19 WIB
Pengamat menilai upaya menggenjot produksi minyak di Blok Rokan, jika terwujud akan menggeser Blok Cepu yang saat ini menjadi ladang minyak nomor wahid.
Pengamat menilai upaya menggenjot produksi minyak di Blok Rokan, jika terwujud akan menggeser Blok Cepu yang saat ini menjadi ladang minyak nomor wahid. Ilustrasi Blok Rokan. (Dok. PLN).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) resmi mengambil alih Blok Rokan di Riau dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada awal pekan ini, Senin (9/8). Kini, Blok Rokan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku anak usaha Pertamina.

PHR mengelola wilayah kerja seluas 6.264 kilometer persegi dengan 10 lapangan utama yang terdiri dari, Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager.

Lewat aksi ini, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perusahaan akan mendukung target pemerintah untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang, dengan menggenjot produksi minyak di Blok Rokan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari catatan SKK Migas, rata-rata produksi minyak di Blok Rokan sekitar 160,5 ribu barel per hari pada Juli 2021. Angka itu setara dengan 24 persen dari produksi nasional dan 41 juta kaki kubik per hari untuk gas bumi.

Secara total, Blok Rokan telah menghasilkan lebih dari 11 miliar barel minyak. Jumlah tersebut terhitung dari periode 1951 hingga 2021.

Lantas, seberapa besar potensi produksi minyak di Blok Rokan dan kontribusinya terhadap target pemerintah pada 2030 mendatang?

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa memprediksi produksi minyak di Blok Rokan naik menjadi lebih dari 200 ribu-300 ribu barel per hari dalam beberapa tahun ke depan. Secara bertahap, naik menjadi 400 ribu barel per hari pada 2030-2035 mendatang sesuai target SKK Migas.

Artinya, kontribusi Blok Rokan terhadap produksi minyak nasional berpotensi semakin tinggi. Jika saat ini kontribusinya baru 24 persen, maka beberapa tahun ke depan bisa mencapai 25 persen-30 persen.

"Kalau Blok Rokan bisa memproduksi 300 ribu barel per hari pada 2030, artinya ada kenaikan hampir dua kali lipat dari sekarang. Itu bisa berkontribusi 25 persen-30 persen kalau target 1 juta barel tercapai pada 2030," ujar Fabby, Kamis (12/8).

Namun, Pertamina perlu berupaya keras untuk menaikkan produksi minyak di Blok Rokan. Salah satunya dengan penerapan teknologi enhanced oil recovery (EOR).

Mengutip laman resmi Pertamina, EOR ialah metode perolehan minyak tahap lanjut dengan cara menambahkan energi berupa material atawa fluida khusus yang tidak terdapat dalam reservoir minyak.

EOR umumnya diterapkan di lapangan minyak yang telah cukup lama diproduksikan (mature field) dengan tujuan mengambil minyak tersisa yang tidak dapat diproduksi dengan metode perolehan primer dan sekunder (water flooding).

Sejumlah teknik EOR yang dikenal sejauh ini adalah injeksi uap panas (steam flooding), injeksi kimia (chemical flooding), dan injeksi gas (gas flooding). "Kalau saya lihat katanya 2024 teknologi EOR baru mulai digunakan," imbuh Fabby.

Ia mengatakan teknologi EOR umumnya diterapkan di sumur tua. EOR dapat menahan potensi penurunan produksi minyak secara alamiah (natural decline).

"Namun, harus ada investasi dan teknologi untuk menahan natural decline, Blok Rokan harus ada EOR," ucap Fabby.

Dengan EOR, Fabby memproyeksi ada tambahan produksi minyak 50 ribu barel per hari. Artinya, produksi minyak di Blok Rokan bisa mencapai 200 ribu barel lebih jika teknologi EOR benar-benar diterapkan pada 2024 mendatang.

"Tapi harus ingat, tidak semua sumur ekonomis pakai EOR," kata Fabby.

Di sisi lain, ia berpendapat Pertamina harus cepat-cepat melakukan eksplorasi atau menggali sumur baru di Blok Rokan untuk menambah produksi minyak ke depannya. Menurut Fabby, masih ada cadangan minyak di Blok Rokan sebanyak 1 miliar barel sampai 1,5 miliar barel.

"Untuk menemukan potensi cadangan minyak 1 miliar barel itu harus menggali sumur, jadi pertahankan sumur sekarang dan tambah sumur baru," terang Fabby.

Balap Blok Cepu

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER