Rupiah Macet di Rp14.382

CNN Indonesia
Kamis, 12 Agu 2021 16:06 WIB
Rupiah 'macet' di Rp14.382 per dolar AS pada perdagangan Kamis (12/8) sore. Pantauan pasar atas kasus covid di RI menjadi salah satu sebanya. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.382 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (12/8) sore. Posisi tersebut stagnan jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.389 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi sebelumnya yakni Rp14.397 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, rupee India menguat 0,24 persen, ringgit Malaysia menguat 0,17 persen, bath Thailand menguat 0,55 persen, dan yuan China menguat 0,07 persen.

Lau, yen Jepang menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,12 persen, dolar Singapura melemah 0,01 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,42 persen.

Sebaliknya, mayoritas mata uang di negara maju justru melemah di hadapan dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh poundsterling Inggris melemah 0,01 persen, dolar Australia melemah 0,08 persen, dan dolar Kanada melemah 0,03 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah dipengaruhi inflasi AS per Juli 2021. Realisasi inflasi AS lebih rendah dari ekspektasi banyak pihak.

"Indeks harga konsumen inti naik lebih rendah dari perkiraan. Data menunjukan bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya karena gangguan rantai pasokan yang disebabkan covid-19," tulis Ibrahim dalam keterangan resminya, Kamis (12/8).

Data pemerintah AS menunjukkan inflasi AS sebesar 5,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli 2021. Sementara, inflasi AS tercatat 0,5 persen jika dilihat secara bulanan (month to month/mtm) per Juli 2021.

Dari internal, pasar masih memantau perkembangan covid-19 pasca PPKM level 4 diperpanjang di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta. Pemerintah mengklaim jumlah penularan mulai melandai di Jawa-Bali.

"Namun kenyataannya informasi tersebut berbanding terbalik. Data terbaru covid-19 mencatatkan 30.625 kasus baru covid-19 pada Rabu (11/8)," kata Ibrahim.

Penambahan terbanyak terjadi di Jawa Tengah dengan total 4.980 kasus. Dengan demikian, total kasus covid-19 mencapai 3,74 juta kasus sejak Maret 2020 lalu hingga sekarang.



(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK