BPJS Kesehatan memastikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 peserta JKN-KIS dengan penyakit kronis berjalan lancar. Selama ini BPJS KEsehatan memiliki aplikasi P Care yang telah mencakup data kepesertaan, riwayat pelayanan kesehatan, data rujukan peserta JKN-KIS yang mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB).
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan (Dirjampelkes) BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, saat meninjau sentra vaksinasi di Kota Semarang bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada Jumat (13/08/2021).
BPJS Kesehatan mendukung penuh program pemerintah khususnya dalam upaya percepatan target pencapaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BPJS Kesehatan juga menyiapkan sistem informasi pencatatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang meliputi registrasi, screening hingga dokumentasi pelaporan melalui aplikasi P-Care Vaksinasi. Kami harapkan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi dapat mempercepat proses vaksinasi," ujar Lily.
Lembaga ini telah bersinergi dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait akses penggunaan data kependudukan. Kerjasama ini dilakukan untuk meminimalisir input tidak akurat dan menjamin validitas data peserta vaksinasi sehingga tidak terjadi duplikasi NIK.
Sentra vaksinasi yang dikunjungi Lily berada di Kecamatan Mijen, Universitas Wahid Hasyim Semarang, dan Universitas Negeri Semarang. Prioritas vaksinasi Covid-19 diberikan kepada kelompok komorbid hipertensi dan diabetes melitus. Petugas vaksinasi terlebih dahulu memeriksa anamnesa peserta vaksinasi.
Peserta JKN-KIS yang tergabung dalam Program Prolanis dan Program Rujuk Balik PRB menjadi salah satu prioritas program vaksinasi Covid 19. Surat Edaran Kemenkes nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas Covid-19, serta Sasaran Tunda menggolongkan mereka sebagai kelompok rentan jika terinfeksi Covid-19. Keamanan dan manfaat vaksin yang diberikan jauh lebih tinggi daripada risiko.
"Aplikasi P-Care Vaksinasi ini pada umumnya juga telah mencakup data kepesertaan, riwayat pelayanan kesehatan, data kunjungan sakit maupun kunjungan sehat, serta data rujukan dan rujuk balik dari peserta JKN-KIS yang mengikuti Prolanis atau PRB," tutur Lily.
Sementara itu Ganjar ikut memantau vaksinasi di Kecamatan Mijen mengaku senang kelompok lansia dan komorbid sudah bisa mengikuti vaksinasi. Paling tidak risiko terpapar Covid-19 oleh kelompok rentan berkurang.
"Ternyata BPJS Kesehatan ada datanya dan terdeteksi, Kita sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah. Harapannya bisa melindungi kelompok yang mempunyai komorbid ini karena rata-rata usianya sudah tua," katanya.
Data di BPJS Kesehatan Cabang Semarang mencatat jumlah peserta JKN-KIS yang terdiagnosa Hipertensi dan Diabetes Melitus di Kota Semarang mencapai 133.839, sampai saat ini proses vaksinasi telah mencapai 51.362 jiwa.
Antusiasme peserta Prolanis dan PRB cukup tinggi. Calon penerima vaksin mengantre tertib menunggu giliran. Seluruh Pos Pelayanan dilengkapi kit anafilaksis dan berada dibawah tanggung jawab Puskemas atau rumah sakit.
"Saya datang kesini tanpa persiapan apapun, karena saya punya hipertensi tadi oleh petugas di tensi dulu, harapannya dengan saya divaksin badan saya lebih kuat menangkal Covid-19," tutur Stephanus salah satu peserta usai vaksinasi.
(ary)