Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan 27 persen pegawai perusahaan pelat merah belum divaksinasi covid-19. Beberapa dari mereka berada di wilayah perkebunan dan pertambangan.
Erick menjelaskan pihaknya akan mempercepat proses vaksinasi terhadap 27 persen pegawai BUMN tersebut. Hal ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mengakselerasi program vaksinasi covid-19.
"27 persen kami percepat, karena ada di wilayah perkebunan, pertambangan. Ini perlu distribusi," ujar Erick dalam wawancara bersama CNN TV, dikutip Jumat (20/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, 73 persen karyawan perusahaan pelat merah sudah divaksinasi covid-19. Mayoritas karyawan menggunakan vaksinasi gotong royong.
Ia mengatakan Kementerian BUMN juga membuat sentra vaksin untuk mempercepat program vaksinasi di Indonesia. Tercatat, 1,6 juta masyarakat divaksin lewat di sentra tersebut.
"Kami bangun sentra-sentra vaksin Kementerian BUMN, sudah 1,6 juta masyarakat kami bantu," terang Erick.
Lebih lanjut, ia mengingatkan risiko masyarakat yang terpapar covid-19 akan lebih rendah jika sudah mendapatkan vaksin covid-19 sebanyak dua dosis. Hal berbeda dengan mereka yang belum divaksinasi, dampaknya akan fatal.
"Data-data memperlihatkan masyarakat yang sudah vaksin dua kali terkena covid-19 itu dampaknya tidak fatal, tapi banyak yang meninggal karena belum vaksin," jelas Erick.
Ia mengakui masih banyak pertanyaan mengenai kehalalan vaksin covid-19. Namun, Erick mengatakan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberikan pendapat bahwa vaksin covid-19 halal.
"Tentu mengenai vaksin halal pemerintah juga memastikan vaksin-vaksin yang diadakan pemerintah tentu (halal)," pungkas Erick.