Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menambah gelontoran pembiayaan investasi sebesar Rp49,8 triliun pada semester II 2021. Dana tersebut digunakan untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur strategis dan mendorong pemulihan ekonomi.
Ia menuturkan tambahan pembiayaan investasi itu berasal dari pemanfaatan cadangan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp32,9 triliun dan pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) Rp16,9 triliun.
"Jadi, Rp32,9 triliun sumber dari PEN dan Rp16,9 triliun dari SAL tahun lalu," ujarnya dalam rapat bersama Komisi XI, Senin (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemanfaatan dana cadangan PEN senilai Rp32,9 triliun dialokasikan untuk pembiayaan investasi kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp9 triliun. Dana tersebut digunakan untuk melanjutkan pembangunan empat ruas Tol Trans Sumatera.
Lalu, pemerintah akan menambah suntikan modal kepada Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) sebesar Rp15 triliun. Seperti diketahui, pemerintah berencana menyuntikkan modal awal untuk LPI hingga Rp75 triliun.
"Kami akan berikan kepada INA atau SWF (pengelola dana abadi) Rp15 triliun, ini adalah sesuai janji injeksi kedua," imbuhnya.
Selanjutnya, dana tersebut diberikan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp7,9 triliun. Dana itu digunakan untuk penyelesaian pembangunan tujuh ruas tol Trans Jawa dan Sumatera serta divestasi tol potensial untuk mengurangi beban utang.
Kemudian, pemerintah juga akan memberikan dana sebesar Rp1 triliun untuk Badan Bank Tanah. Hal ini sesuai dengan mandar UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Sementara itu, dana sebesar Rp16,9 triliun yang berasal dari pemanfaatan SAL diberikan kepada Hutama Karya yakni Rp10 triliun. Dengan demikian, secara total perusahaan konstruksi itu akan menerima tambahan pembiayaan investasi mencapai Rp19 triliun.
Serupa, dana itu akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan 9 ruas tol Trans Sumatera. Sedangkan, sisa dana akan disalurkan kepada PT KAI (Persero) yakni Rp6,9 triliun untuk membiayai pembangunan program sektor perkeretaapian.