Tabungan Pelajar Capai Rp26,3 T per Kuartal II 2021

Anggota Dewan Komisaris Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara mengungkap 40,8 juta pelajar atau sekitar 63,14 persen telah memiliki rekening tabungan dengan total nominal Rp26,30 triliun hingga kuartal II 2021

Tirta menargetkan jumlah ini bisa mencapai 70 persen hingga akhir tahun. Salah satunya dengan memanfaatkan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).

Program ini dilakukan mengingat tingkat literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar yang dinilai masih relatif rendah, jika dibandingkan dengan rata-rata nasional.

"Survei OJK tahun 2019 membuktikan tingkat literasi keuangan usia 15-17 tahun hanya sebesar 16 persen atau jauh di bawah tingkat literasi keuangan nasional sebesar 38 persen" ujar Titra dalam acara puncak KREASI, Selasa (23/8).

Sementara itu, tingkat inklusi keuangan pada usia 15-17 tahun hanya sebesar 58 persen atau lebih rendah dari inklusi keuangan nasional sebesar 76 persen.

Sejalan dengan mendorong angka melek finansial di kalangan pelajar semakin tinggi, OJK bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri menyambut positif kerja sama ini. Ia menyampaikan bahwa literasi finansial memang menjadi salah satu visi kementerian untuk menciptakan pelajar yang dapat menguasai IPTEK.