Peti kemas menumpuk di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat. Bahkan, rencana salah satu perusahaan pelayaran yang akan masuk melayani peti kemas harus tertunda, karena penumpukan kian padat meskipun pelayaran eksisting saat ini hanya diisi oleh tiga perusahaan, yakni Tanto, Temas Line, dan Spil.
"Rencana PT Meratus Line akan masuk ke Manokwari, tapi lapangan penumpukan sangat terbatas karena sudah diisi tiga pelayaran lainnya," tutur Manager SDM PT Pelindo 4 Manokwari Vincencius Aditya Hermanto Nugroho, Selasa (24/8).
Karenanya, Pelindo, sambung dia, berencana melakukan kerja sama operasi (KSO) untuk memanfaatkan lapangan penumpukan di bagian kanan pelabuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Status lapangan itu milik pemerintah dan belum difungsikan. Kami rencana KSO agar bisa difungsikan," imbuhnya.
Toh, apabila difungsikan akan ada pendapatan daerah yang bakal diterima oleh pemerintah daerah. Selain itu, volume pelayaran dan peti kemas meningkat.
Rencana lain yang dalam kajian Pelindo, yakni melakukan reklamasi ke arah laut. Namun, rencana ini masih mempertimbangkan banyak hal, seperti anggaran dan pendapatan yang belum normal.
Kemudian, rencana lainnya, memfungsikan lahan gedung kantor DPR Papua Barat bekas kebakaran. Lahan itu bisa dijadikan terminal penumpang yang baru.
"Kami sudah presentasikan rencana ini dengan Gubernur Papua Barat. Konsepnya masih kami bahas bersama-sama. Jika bisa difungsikan, maka terminal penumpang yang lama akan diratakan dan dijadikan lapangan penumpukan peti kemas," ungkap Vincencius.
Skenario di atas, lanjut dia, merupakan bagian dari pengembangan kawasan Pelabuhan Manokwari sebagai pekerjaan rumah bersama Pelindo, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
"Lapangan penumpukan peti kemas memang perlu ditambah. Saat ini, lalu lintas kapal sekitar 10-13 call dalam satu bulan. Ketersediaan lapangan penumpukan peti kemas akan menambah jumlah arus lalu lintas kapal masuk ke Manokwari," ucapnya.
Di samping pengembangan lapangan penumpukan peti kemas, produktivitas arus bongkar muat juga bakal digenjot. Saat ini, ada dua unit fix crane dan truck crane. Ke depan, pengelola akan menambah container crane.
"Crane ini akan berjalan di rel khusus untuk mempercepat produktivitas bongkar muat peti kemas," tandasnya.