8 Mal di DIY Mulai Uji Coba Pembukaan Usai PPKM Dilonggarkan

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 15:30 WIB
Sejumlah mal di Yogyakarta mulai melakukan uji coba pembukaan usai pemerintah melonggarkan PPKM. Mereka adalah antara lain, Mal Malioboro dan Plaza Ambarrukmo. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah mal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai melakukan uji coba pembukaan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY Surya Ananta menyebut ada delapan mal yang mulai uji coba. Mal tersebut berlokasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.

Mal itu adalah, Mal Malioboro, Plaza Ambarrukmo, Galeria Mall, Jogja City Mall, Hartono Mall, Lippo Plaza, Sleman City Hall, dan Jogjatronik.

"Seluruh mal di bawah APPBI per hari ini buka (uji coba)," kata Surya saat dihubungi, Selasa (24/8).

Kata Surya, pembukaan mal didasarkan pada Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor 35 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, 2 di Jawa dan Bali.

"Itu diizinkan untuk melakukan trial opening, jadi menyusul seperti beberapa mal di kota lain, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung yang dulu di awal (uji coba). Tentunya dengan persyaratan protokoler yang ketat," paparnya.

Adapun protokol ketat, sebagaimana disesuaikan dengan regulasi yang ada antara lain waktu operasi mulai dari pukul 10.00-20.00 WIB, jumlah pengunjung 50 persen dari kapasitas maksimal, serta batasan usia pengunjung 12-70 tahun.

Kemudian, restoran, rumah makan, cafe di dalam mal hanya diperkenankan menerima layanan pesan antar. "Untuk kami di Yogyakarta (DIY) ini resto masih belum boleh dine-in," sambungnya.

Selain itu,  pengelola juga mewajibkan pengunjung dan pegawai menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk kepentingan skrining.

"Tapi, SOP yang lain tidak hilang. Seperti pengukuran suhu, pakai masker, cuci tangan tidak hilang. QR code (Peduli Lindungi) itu adalah prosedur tambahan untuk memperketat," paparnya.

Surya berujar, uji coba pembukaan ini didahului serangkaian simulasi internal mal sejak beberapa waktu lalu. Intinya, APBBI menyambut baik kebijakan pemerintah ini.

"Tentunya dengan konfisi seperti itu dunia usaha tidak langsung otomatis pulih. Tapi ini menjadi awal semangat, harapan, optimisme ke depan. Kami paham, pemerintah harus mengendalikan dua sisi, antara usaha dan kesehatan, tetapi dengan adanya kelonggaran, semoga secara gradual ke depan menuju new normal," pungkasnya.

Terpisah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebut jajarannya di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sleman (Perindag) telah melakukan monitoring ke sejumlah mal dan pusat perbelanjaan sejak Senin (23/8) kemarin.

Upaya itu dilakukan demi memastikan kesiapan dilakukannya uji coba pembukaan yang dilakukan hari ini.

"Kemarin tim dari Perindag sudah muter. Mereka mengecek kesiapan prokesnya bagaimana. Termasuk yang paling penting adalah mengatur jaga jarak dan kapasitas. Dan alhamdulilah semua siap," kata Kustini, Selasa.

Kata Kustini, tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sleman juga turun memantau ke setiap mal dan pusat perbelanjaan di hari pertama uji coba ini. Mereka memastikan penerapan protokol kesehatan dijalankan dengan baik.

"Jika ada yang tidak tepat atau melanggar ketentuan nanti akan diperingatkan," tegas Kustini.

Ia menambahkan keputusan melangsungkan uji coba ini telah dilakukan melalui berbagai pertimbangan matang. Salah satunya, capaian vaksinasi karyawan mal yang telah mencapai 99 persen.

Selain itu, setiap mal diwajibkan melengkapi alat cek suhu, fasilitas cuci tangan, hand sanitizer di tiap-tiap pintu masuk. Termasuk, skenario pengaturan jaga jarak di setiap gerai dan tenant.

"Kita berharap dengan adanya kelonggaran ini tidak membuat peningkatan kasus Covid-19 di Sleman. Karyawan yang dirumahkan bisa kerja kembali dan UMKM bisa memasarkan produknya kembali," pungkas Kustini.

(kum/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK