Vaksin Gotong Royong Baru Terpakai 1,13 Juta Dosis

CNN Indonesia
Rabu, 25 Agu 2021 16:15 WIB
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkap saat ini baru sekitar 1,13 juta vaksin covid-19 yang disuntikkan lewat program gotong royong.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkap saat ini baru sekitar 1,13 juta vaksin covid-19 yang disuntikkan lewat program gotong royong. (Tangkapan Layar youtube BIOFARMA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkap saat ini baru sekitar 1,13 juta vaksin covid-19 yang disuntikkan lewat program gotong royong.

Angka tersebut kurang dari target 3,6 juta dosis yang berasal dari 3.118 perusahaan terdaftar per 21 Agustus 2021.Sedangkan jumlah vaksin program gotong royong yang sudah diterima sebesar 7,5 juta dosis racikan farmasi China, Sinopharm.

Sementara itu, target keseluruhan program gotong royong berjumlah 15 juta dosis vaksin covid-19 agar mempercepat program vaksinasi nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari yang sudah didistribusikan 2,5 juta dosis dan masih ada stok 5 juta yang masih menunggu kontrak korporasi," papar Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8).

Honesti menyebut program vaksinasi luar program vaksin pemerintah tercatat ada 290 RS swasta dan BUMN serta 308 klinik swasta dan BUMN.

"Di samping itu ada potensi sasaran baru, sebesar 467 ribu lebih dan kami sudah berkomunikasi dengan semua korporasi," jelasnya.

Honesti menyebut salah satu kendala yang dihadapi dalam program kerja sama dengan dunia usaha tersebut adalah cleansing data. Pasalnya, banyak karyawan korporasi yang terdaftar ternyata sudah menerima vaksin program pemerintah.

Ia menambahkan bahwa program tidak terbatas hanya untuk WNI saja. Warga asing (WNA) pun bisa mendapat vaksin gotong royong dengan catatan telah disetujui oleh Kedutaan Besar masing-masing negara.

Vaksinasi untuk WNA lewat program gotong royong sendiri sudah dijalankan, misalnya di DKI Jakarta. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut WNA harus membayar Rp700 ribu per suntikan.

Anies menyatakan vaksinasi digelar untuk memfasilitasi WNA yang tidak dapat vaksinasi dari kedutaan asal negaranya masing-masing. Ia berharap, dengan program tersebut, WNA lebih mudah mendapatkan vaksin.

"Nah, ini adalah mereka yang harus mendapatkannya sendiri, difasilitasi lewat Kadin, program vaksin gotong royong," ucap dia.

Persyaratan untuk mendapatkan vaksinasi GR yaitu harus mempunyai paspor dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS). Lalu, pendaftaran harus dilakukan di situs Kadin.

[Gambas:Video CNN]



(wel/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER